Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidup Berdampak Melalui Kemurahan Hati

Kemurahan hati adalah salah satu sifat dari Tuhan. Bahasa kerennya mungkin adalah kemurahan hati itu merupakan DNA Ilahi. Sifat dasarnya Tuhan. Tuhan kita adalah murah hati. Dia memberikan segalanya dan selalu yang terbaik. 

Bahkan oksigen yang kita hirup setiap hari itu selalu baru, bukan oksigen bekas. Puncak kemurahan hati Tuhan adalah saat Dia memberikan anakNya yang tunggal untuk menebus kita. Yesus Kristus mati di kayu salib sebagai wujud kemurahan hati Allah.

Kemurahan hati itu berbicara soal memberi (tidak selalu uang, bisa waktu, perhatian, doa dsb). Orang yang memiliki kemurahan hati itu pasti memberi. Namun orang yang memberi bukan atau tidak selalu karena murah hati. Contohnya, memberi uang kepada polisi saat ditilang tentu bukan karena kemurahan hati.

Kemurahan hati adalah sebuah karakter yang powerfull atau sangat berdampak baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain.

Dampak Kemurahan Hati Bagi Diri Sendiri 

Kisah Para Rasul 20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Ada kata “berbahagia” ketika kita memberi. Hal ini menarik karena ternyata secara sains ini telah dibuktikan. Bahwa pada saat kita bermurah hati saat kita memberi ternyata itu membuat kita mendapat manfaat luar biasa yang membuat kita berbahagia. 

Mengapa kita lebih berbahagia ketika kita memberi?

Secara Psikologis

Manusia diciptakan dengan natur atau sifat dasar sebagai mahluk sosial. Manusia adalah mahluk yang tidak bisa hidup sendiri. Dia perlu orang lain agar menjadi manusia yang seutuhnya. Ada semacam tuntutan dalam jiwa manusia untuk membantu orang lain yang lebih sering dikenal sebagai rasa kemanusiaan.

Akan ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa membantu orang-orang yang sedang memerlukan bantuan atau pertolongan. Kita akan merasa menjadi manusia yang sesungguhnya, ada kepuasan dalam jiwa kita saat kita membantu atau bermurah hati kepada orang lain. Jiwa manusia kita menjadi terpuaskan.

Dengan demikian maka jiwa kita menjadi lebih sehat. Kita menjadi orang yang sehat secara mental dan psikologis. Hal tersebut tentu akan membuat kita menjadi orang yang lebih berbahagia.

Secara Biologis

Ada suatu penelitian yang melibatkan beberapa orang dimana mereka diberikan sejumlah dana sebesar 5 juta rupiah. Kemudian mereka diberikan pilihan untuk berdonasi kepada beberapa Yayasan, namun mereka juga boleh memilih untuk tidak mendonasikan dana itu dan membawa pulang dana itu untuk mereka pribadi. 

Kemudian beberapa orang berdonasi dan beberapa orang lagi tidak berdonasi. Namun yang menarik adalah saat mereka telah memutuskan dan melakukannya, maka mereka diteliti dibagian otaknya. Hasilnya orang yang berdonasi, itu otak bagian depannya aktif dan mengeluarkan hormon endorphin, yakni hormon kebahagiaan.

Hormon inilah yang membuat kita merasa bahagia dan senang seperti ketika kita makan enak, ada rasa senang dan puas. Dan ketika homon endorphin keluar maka terjadi yang namanya regenerasi sel atau pemulihan sel-sel yang rusak. Artinya saat kita bermurah hati, maka ternyata itu mendatangkan sesuatu yang baik bagi kesehatan tubuh kita.

Secara Rohani

Secara rohani, kemurahan hati ini akan membawa kita mengalami yang namanya kemurahan Tuhan.

Matius 5:7 "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan."

Tuhan tidak berjanji kalau kita menabur uang, maka akan dikembalikkan uang juga. Tuhan tidak menjanjikan kalau kita menabur tenaga akan dikembalikan tenaga juga, atau kalau kita menabur perhatian kita juga akan memperoleh perhatian dari orang lain. Namun Tuhan berjanji kalau kita bermurah hati, kita akan beroleh kemurahan.

Artinya apa? Tuhan berjanji akan ada balasan atas setiap kemurahan hati yang kita lakukan. Seperti apa balasannya, dalam bentuk apa itu, dan kapan itu diberikan? Tuhan lebih tahu bentuk dan waktu seperti apa kita membutuhkan kemurahan itu kembali pada kita.

Jadi jangan pikirkan balasannya seperti apa, namun percayalah kita akan menikmati ketika kita membutuhkan sesuatu, ternyata Tuhan sediakan bagi kita yang merupakan suatu balasan yang Tuhan berikan kepada kita karena sebelumnya kita telah melakukan kemurahan hati.

Oleh karena itu, berbahagialah orang yang murah hatinya.

Dampak Kemurahan Hati Bagi Orang Lain

Selain membuat kita berbahagia, kemurahan hati juga membuat hidup kita menjadi berdampak. Hal ini sejalan dengan harapan kita untuk dapat menjadi pribadi atau jemaat yang berdampak bagi orang lain. 

Ada beberapa dampak kekal ketika kita bermurah hati:

Dengan memiliki kemurahan hati, kita bisa menciptakan suatu generasi yang juga bermurah hati

Mazmur 37:25-26 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

Ketika kita bermurah hati ternyata itu menjadi teladan bagi anak cucu kita. Dan anak cucu kita juga melakukan nilai yang kita hidupi. Kemudian anak cucu dari anak cucu kita melakukannya, begitu seterusnya. Maka kemurahan hati akan menjadi sebuah nilai yang akan terus hidup dan berdampak kekal? Bukankan ini suatu dampak kehidupan yang luar biasa?

Selain teladan, kita juga bisa melatih anak cucu kita untuk memberi. Seperti ada kisah seorang Pendeta yang mengajak anaknya memberi nasi bungkus untuk orang dijalanan. Ketika melakukannya, Pendeta itu mengajak anaknya dengan tujuan melatih anak itu bermurah hati. Anaknya yang masih kecil itu diminta untuk memberi kepada orang lain.

Kita juga bisa mengajar anak kita demikian. Saat kita mau memberi sesuatu kepada orang lain kita minta anak kita yang memberikan, agar dia belajar memberi.

Bukankah dampak hidup harus dimulai dari yang terdekat?

Dengan memiliki kemurahan hati, maka kita meninggalkan legacy atau kesaksian hidup yang baik

Pengkhotbah 7:1 Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.

Saat kita meninggal apa yang akan kita tinggalkan bagi orang yang ada disekitar kita? Adakah kita dikenal sebagai orang yang baik dan murah hati atau sebagai orang yang kikir bin pelit? Kenangan apa yang akan kita berikan?

Dalam Alkitab ada kisah tentang dorkas atau Tabita

Kisah Para Rasul 9:36-37 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita -- dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.

Kisah Para Rasul 9:39 Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.

Ternyata kemurahan hati meninggalkan sebuah legacy atau kesaksian hidup yang akan terus dikenang orang. Kemurahan hati adalah sesuatu yang sangat membekas dihati orang yang menerimanya.

Mau hidup kita berdampak bagi orang lain? Milikilah kemurahan hati, Amin..

Posting Komentar untuk "Hidup Berdampak Melalui Kemurahan Hati"