Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bersaksi di Marketplace

Firman Tuhan berkata bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima Roh Kudus akan memiliki kuasa untuk menjadi saksi. 

Kisah Para Rasul 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Tugas untuk bersaksi adalah tugas setiap orang yang percaya kepada Yesus. Bersaksi bisa dimana saja, mulai dari Yerusalem, Yudea bahkan sampai ke ujung bumi. Kali ini kita akan belajar bagaimana bersaksi di Marketplace. 

Marketplace itu artinya memang loka pasar atau sebuah system daring yang memungkinkan seseorang untuk bertransaksi jual dan beli. Contoh marketplace itu ya seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan sebagainya. Namun dalam konteks tema kita, marketplace yang dimaksud bukanlah loka pasar namun dunia pekerjaan atau lingkungan pekerjaan kita.

Setiap kita memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, ada yang menjadi pengusaha, guru, tenaga kesehatan, karyawan atau ibu rumah tangga. Semua dari kita, apapun jenis pekerjaan dan profesi kita memiliki tugas yang sama yakni bersaksi atau menjadi saksi.

Marketplace atau dunia pekerjaan tentu menjadi sebuah area yang sedikit lebih kompleks dibanding hanya dilingkup gereja atau orang percaya saja. Didunia pekerjaan kita bisa bertemu dengan banyak orang yang belum mengenal Tuhan. Bahkan seorang ibu rumah tangga sekalipun akan tetap bersinggungan dengan orang lain yang belum mengenal Tuhan, misalkan tetangganya atau penjual warung disekitar rumah dan sebagainya.

Oleh karena itu, pembelajaran kita kali ini tidak hanya terbatas kepada orang yang bekerja disebuah kantor atau instansi tertentu, namun secara lebih luas berbicara soal bagaimana kita bersaksi ditengah masyarakat pada umumnya dan didunia kerja secara khusus bagi saudara yang memang memiliki pekerjaan disebuah bidang tertentu.

BELAJAR DARI SIKAP NEHEMIA

Kita akan belajar dari sikap hidup seorang tokoh perjanjian lama, yakni Nehemia. Nehemia adalah seorang juru minuman raja yang mendapatkan tugas untuk memimpin pembangunan kembali tembok Yerusalem. 

Nehemia adalah seorang Yahudi yang tinggal di Persia. Dia adalah hamba kepercayaan raja. Suatu hari Nehemia mendengar bahwa orang-orang Yahudi di Yerusalem sedang menderita. Tembok yang melindungi Yerusalem dihancurkan dan tidak pernah dibangun kembali. Yerusalem dalam bahaya. Nehemia berpuasa dan berdoa memohon pertolongan Tuhan.

Raja bertanya kepada Nehemia mengapa dia begitu sedih. Dia memberi tahu raja tentang bahaya di Yerusalem. Raja berkata bahwa dia dapat menolong. Nehemia memohon untuk pergi ke Yerusalem dan membangun kembali tembok itu. Raja menjadikan Nehemia seorang pemimpin dan memberinya perbekalan yang dia butuhkan.

Ruang lingkup kesaksian yang semula terbatas di lingkungan istana, kini diperluas menjadi di hadapan bangsanya 

Nehemia sudah menjadi kesaksian yang baik dilingkungan istana. Hal ini terbukti bagaimana dia mendapatkan kepercayaan dan belas kasihan dari raja Persia waktu itu. Namun ternyata Tuhan memanggil Nehemia untuk melihat kepada ruang lingkup yang lebih luas diluar istana.

Seperti Nehemia, kita juga mendapatkan tugas yang sama untuk bersaksi di lingkup yang lebih luas. Bukan hanya dilingkungan gereja atau orang percaya saja, tetapi juga di marketplace atau lingkungan pekerjaan kita. 

Apa yang Nehemia lakukan sebelum dia masuk kelingkup yang lebih luas memimpin pembangunan kembali Yerusalem dan bagaimana sikap Nehemia saat dia bekerja? Inilah yang akan kita pelajari bersama.

Mari belajar dari teladan Nehemia dalam bersaksi ditengah pekerjaan yang harus dia kerjakan. 

Ada beberapa hal yang bisa kita contoh:

1. Mempersiapkan Kerohanian

Nehemia 1:1-4 (TB) Riwayat Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan, 

datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem.

Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar." 

Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,

Bersaksi adalah sebuah tugas dari Tuhan yang harus dipersiapkan dengan baik. Bersaksi bukanlah hal yang mudah, oleh sebab itu perlu persiapan yang baik. 

Nehemia duduk berkabung dan menangis selama beberapa hari 

 Sikap Nehemia ini menunjukkan bahwa dia ingin mendekatkan diri lebih dahulu kepada Tuhan sebelum melangkah lebih jauh.

Nehemia 1:4a Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari.

Menangis dan berkabung yang dilakukan Nehemia adalah sebuah cara pada jaman itu untuk merendahkan diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal itu juga dilakukan untuk memohon perkenanan dari Tuhan. Jadi hal ini menunjukan bahwa Nehemia berusaha untuk membangun kehidupan rohaninya dihadapan Tuhan.

Yang pertama-tama disiapkan Nehemia bukan strategi-strategi jasmaniah semata, namun ia memilih untuk mengambil langkah bergumul dan mendekatkan diri kepada Tuhan sebelum menjalankan tugas kesaksiannya. 

Terkadang kita terlalu sibuk memikirkan strategi-strategi semata, namun lupa untuk membangun kerohanian dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ingat Amsal 21:31 Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN. 

Menjangkau jiwa atau bersaksi itu layaknya sebuah peperangan untuk merebut jiwa-jiwa bagi Tuhan. Oleh karena itu yang kita perlukan tidak hanya “kuda” untuk bisa menang, tetapi kita perlu Tuhan yang sanggup memberikan kemenangan bagi kita.

Mempersiapkan kerohanian merupakan langkah awal untuk bisa bersaksi di marketplace. Kita perlu memiliki kedewasaan rohani sebelum kita bersaksi. Kita perlu mendekatkan diri kepada Tuhan sebelum kita bersaksi. Maka bergumulah dengan Tuhan, dekatkan dirimu kepada Tuhan agar Roh Tuhan memampukan kita dalam bersaksi. 

Hal ini bukanlah berarti bahwa kemudian justru menjadi sebuah alasan untuk tidak bersaksi. Terkadang kita terlalu cerdas untuk beralasan. Ketika dikatakan bersaksi tidak mudah, kemudian itu menjadi alasan bagi kita “tuh kan memang susah, ya sudahlah gak usah bersaksi”. Apalagi kemudian kita merasa “wah kerohanianku belum kuat, ntar aja lah bersaksi, kan katanya harus mempersiapkan kerohanian kita dulu..” 

Hati-hati dengan alasan cerdas semacam ini. Poin kita bukan disitu!! Justru jika kita merasa belum siap secara rohani, maka persiapkanlah itu sungguh-sungguh agar sesegera mungkin kita bisa bersaksi. 

 Jika kerohanian kita belum siap, maka semakin giatlah membangun kerohanian kita, sambil terus belajar untuk bersaksi. Jangan tunggu menjadi sempurna, sebab jika kita menunggu sempurna maka kita tidak akan pernah bersaksi.

Bangunlah kehidupan rohanimu, belajarlah mengikuti semua kegiatan gereja, belajarlah melayani Tuhan dengan apa yang engkau bisa, belajarlah semakin dekat dengan Tuhan. 

Tidak masalah jika kita masih dalam tahap mempersiapkan diri untuk memberitakan injil dengan membangun kerohanian kita, asal itu kita lakukan dengan fokus dan kesadaran serta keinginan kuat agar kita bisa menjadi saksi Tuhan ditengah dunia.

2. Berdoa Syafaat Bagi Jiwa-jiwa

Teladan berikutnya yang bisa kita pelajari dari Nehemia adalah berdoa mewakili bangsanya dan meminta pengampunan dari Tuhan untuk bangsanya.

Nehemia 1:4b-7 Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,

1:5 kataku: "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya,

1:6 berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa.

1:7 Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu.

Doa syafaat adalah doa yang diucapkan untuk mendoakan orang lain atau sesuatu yang bukan kebutuhan pribadi. Doa syafaat Nehemia adalah memohon pengampunan atas dosa bangsanya.

Doa syafaat menjadi bagian penting dalam kita bersaksi. Doa syafaat menjadi “pembuka jalan” bagi kita untuk bersaksi. 

Saat kita berdoa syafaat kuasa Tuhan bekerja membuka jalan untuk kita bisa bersaksi. Tuhan bisa membuka hati seseorang atau melebutkan hati seseorang yang belum percaya untuk siap mendengarkan kesaksian kita.

Doa syafaat Nehemia melembutkan hati raja sehingga mengijinkan dia membangun tembok Yerusalem 

Oleh karena itu, penting bagi kita berdoa syafaat bagi jiwa-jiwa yang terhilang. Seperti Nehemia, berdoalah bagi jiwa-jiwa itu disetiap kesempatan atau waktu doamu, siang dan malam. 

Sebutlah secara spesifik nama-nama mereka dihadapan Tuhan. Apakah itu tetanggamu, keluargamu, atau dalam konteks tema kita saat ini adalah orang-orang yang ada dalam dunia pekerjaan kita.

Pernahkah saudara berdoa bagi keselamatan rekan kerja saudara, karyawan saudara, atasan saudara, rekan bisnis saudara yang belum mengenal Tuhan? Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk membawa dan menyebut nama mereka dihadapan Tuhan.

Mintalah belas kasihan dan pengampunan Tuhan bagi mereka. Mohonkanlah kasih karunia agar Tuhan membuka hati mereka bagi berita keselamatan. Perjuangkan mereka dalam doamu, rebut mereka dari kebinasaan.

3. Memegang Nilai-nilai Kebenaran Firman Tuhan

Ketika Nehemia melakukan pekerjaan membangun kembali tembok Yerusalem tidak sedikit tantangan yang dialami Nehemia. 

Nehemia diejek oleh orang-orang yang tidak suka kepadanya

Nehemia 2:19 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?"

Nehemia diancam akan diserang

Nehemia 4:12 Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: "Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka,"

Nehemia ditipu untuk meninggalkan Pekerjaan

Nehemia 6:2-4 maka Sanbalat dan Gesyem mengutus orang kepadaku dengan pesan: "Mari, kita mengadakan pertemuan bersama di Kefirim, di lembah Ono!" Tetapi mereka berniat mencelakakan aku. Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!" Sampai empat kali mereka mengirim pesan semacam itu kepadaku dan setiap kali aku berikan jawaban yang sama kepada mereka.

Nehemia difitnah ingin memberontak kepada raja

Nehemia 6:5-7 Lalu dengan cara yang sama untuk kelima kalinya Sanbalat mengirim seorang anak buahnya kepadaku yang membawa surat yang terbuka. Dalam surat itu tertulis: "Ada desas-desus di antara bangsa-bangsa dan Gasymu membenarkannya, bahwa engkau dan orang-orang Yahudi berniat untuk memberontak, dan oleh sebab itu membangun kembali tembok. Lagipula, menurut kabar itu, engkau mau menjadi raja mereka. Bahkan engkau telah menunjuk nabi-nabi yang harus memberitakan tentang dirimu di Yerusalem, demikian: Ada seorang raja di Yehuda! Sekarang, berita seperti itu akan didengar raja. Oleh sebab itu, mari, kita sama-sama berunding!"

Apa yang dialami Nehemia dalam pekerjaannya merupakan sebuah gambaran betapa dunia marketplace, dunia pekerjaan dan bisnis itu sarat dengan persaingan dan akan selalu ada orang-orang yang tidak suka dan ingin menjatuhkan kita.

Namun belajarlah dari Nehemia yang tidak terpancing oleh orang-orang semacam itu. Nehemia tetap berfokus bekerja sebaik-baiknya dan mengandalkan Tuhan. Nehemia tidak membalas kejahatan mereka, sebaliknya dia selalu menunjukan sikap yang baik dan percaya akan pembelaan Tuhan atas hidupnya.

Nehemia justru bersaksi bahwa keberhasilannya dalam membangun tembok Yerusalem adalah berkat Tuhan. Tuhanlah yang membuat dia berhasil.

Nehemia 2:20 Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! 

Ditengah ancaman dan tantangan justru Nehemia bersaksi atas kebaikan Tuhan dalam hidupnya dan secara khusus pertolongan Tuhan dalam pekerjaan yang dilakukan.

Demikian juga hidup kita, sekalipun ada banyak orang yang iri dan ingin membuat kita jatuh, tetaplah berpegang nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, sebaliknya bersaksilah bahwa semuanya karena kebaikan Tuhan.

Jadilah orang yang berbeda dengan dunia. Jika ada rekan kerja atau rekan bisnis yang melakukan kecurangan dengan cara menipu atau memfitnah agar bisa naik jabatan atau memperoleh keuntungan, jangan pernah ikut-ikutan. 

Tetaplah dalam kebenaran, kenakanlah nilai-nilai kebenaran itu dalam hidupmu ditengah pekerjaan. Dengan demikian engkau akan menjadi berbeda dan menjadi garam serta terang bagi mereka.

Jadilah orang baik ditengah dunia yang buruk, sebab dengan demikian engkau akan beroleh kesaksian dihadapan Tuhan dan pada akhirnya orang akan melihat ada nilai kebenaran dalam hidupmu. Inilah kesaksian kita, memperlihatkan Tuhan yang bekerja dalam hidup kita melalui pekerjaan kita.

Konklusi

Marketplace adalah ruang lingkup yang lebih luas untuk kita bersaksi. Oleh karena itu, persiapkanlah diri dengan baik agar dapat Tuhan pakai menjadi saksiNya ditengah dunia pekerjaan. 

Persiapkan kerohanian kita dengan baik, berdoa syafaatlah bagi orang-orang disekitar pekerjaan kita dan bekerjalah dengan tetap memegang nilai-nilai kebenaran sehingga kita menjadi garam dan terang melalui pekerjaan kita. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus Memberkati..

Posting Komentar untuk "Bersaksi di Marketplace"