Beriman Kepada Ketuhanan Kristus
Pokok pengajaran mengenai ketuhanan Kristus merupakan hal yang sangat fundamental bagi kekristenan.
Saat ini ada berbagai pengajaran yang menyesatkan mengenai ketuhanan Kristus.
Ada yang mengajarkan bahwa Yesus itu hanya seorang nabi, ada yang mengajarkan Yesus itu suatu mahluk ciptaan (artinya ciptaan istimewa atau semacam manusia super). Dia memang bukan manusia biasa tetapi juga bukan Tuhan.
Ada lagi pengajaran yang menekankan mengenai kekuatan manusia, artinya manusia itu tidak memerlukan Tuhan. Manusia punya kemampuan sendiri untuk menjalani hidup ini tanpa campur tangan Tuhan. (Alasannya adalah Tuhan ingin manusia mandiri, jangan sedikit-sedikit Tuhan seperti yang kerap diajarkan oleh pemuka agama)
Mengapa pengajaran-pengajaran seperti itu muncul?
Iblis tau persis bahwa pondasi iman kekristenan itu terletak pada ketuhanan Kristus. Oleh karena itu, dimunculkan lah banyak pengajaran yang mencoba mendegradasi pondasi iman ini. Mulai dari cara yang halus, yakni masih menghormati Yesus tapi bukan sebagai Tuhan, sampai kepada yang bertentangan dengan jelas mengatakan Yesus hanyalah manusia atau bahkan mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada.
Secara doktrinal sudah dijelaskan mengenai ketuhanan Kristus dimana didalam Alkitab secara jelas sudah disebutkan bahwa pengakuan Yesus Kristus sebagai Tuhan sudah dinyatakan oleh beberapa orang yang memang melihat dan hidup bersama Yesus, seperti rasul Yohanes dan rasul Petrus.
Lalu bagaimana agar kita tetap bisa beriman kepada ketuhanan Kristus? Agar iman kita kuat bahwa Yesus itu adalah Tuhan dan tidak digoyahkan oleh pelbagai pengajaran sesat?
Kita mau belajar dari kisah yang cukup sering didengar, yakni mengenai perempuan Samaria.
Kita tau kisahnya, bahwa ketika Yesus memasuki daerah Samaria dan merasa letih, Dia berhenti dan beristirahat ditepi sebuah sumur. Lalu datanglah seorang perempuan Samaria dan terjadilah percakapan antara Yesus dan perempuan Samaria.
Dari percakapan ini kita mau belajar tentang apa yang perlu kita lakukan agar kita terus beriman kepada ketuhanan Yesus Kristus.
Sejak awal pertemuan dengan Yesus, perempuan ini mengalami perubahan pengenalan akan Yesus
1. Yesus sebagai orang Yahudi
Ditahap awal perempuan ini mengenal Yesus sebatas seorang Yahudi yang sedang haus
Yohanes 4:9 (TB) Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
Hal ini menggambarkan keadaan kita saat masih hidup dalam dosa, awal pertemuan kita dengan Tuhan.
Ditahap ini kita merasa tidak layak dan berseberangan atau bermusuhan dengan Tuhan karena dosa kita
2. Yesus sebagai seorang Tuan
Yohanes 4:15 (TB) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
Ketika Yesus menawarkan air hidup, perempuan Samaria percaya bahwa Yesus ini bukan orang biasa, tetapi seseorang yang mungkin punya pangkat atau harta atau kedudukan yang lebih tinggi darinya sehingga perempuan Samaria menyebutnya sebagai Tuhan
Kata Tuhan dalam ayat ini menggunakan kata Kurios yang artinya adalah tuan, guru atau majikan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki strata sosial yang lebih tinggi dan punya kekayaan atau kuasa
Perempuan ini mulai memandang Yesus sebagai seseorang yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan bisa menolongnya
Hal ini menggambarkan keadaan kita yang percaya bahwa Yesus adalah penolong dan pribadi yang dapat memenuhi kebutuhan kita
3. Yesus sebagai nabi
Yohanes 4:19 (TB) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
Ketika mulai disinggung dan dibukakan mengenai kehidupan pribadi wanita tersebut serta bagaimana kehidupan perkawinannya dengan 5 orang suami yang berbeda dan sekarang mencoba yang keenam maka perempuan ini mulai mengenal Yesus sebagai nabi
Seorang nabi akan menyatakan atau menegur seseorang agar orang itu bertobat dan hidup benar.
Seseorang yang mengajarkan prinsip kebenaran moral, mengajarkan tentang kebaikan.
Hal ini menggambarkan saat kita mulai ingin berubah dan hidup benar dihadapan Tuhan. Kita percaya bahwa Yesus sanggup mengubahkan kehidupan kita.
4. Yesus sebagai Mesias
Yohanes 4:25 (TB) Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
Yohanes 4:26 (TB) Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Lalu kapan iman akan Yesus sebagai Mesias ini muncul dalam diri perempuan Samaria?
Ketika Yesus mulai berbicara tentang penyembahan dan bahwa setiap orang harus menyembah Tuhan, perempuan ini mulai mengenal Yesus sebagai Mesias atau juru selamat.
Dan kemudian pergi kekampung memberitakan tentang Yesus
Hal ini menggambarkan saat kita mengenal Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat kita, kita akan hidup sebagai penyembah dan saksi
Dengan demikian kita bisa belajar bahwa beriman kepada ketuhanan Kristus ditandai dengan hidup sebagai penyembah dan saksi Yesus Kristus
1. Hidup dalam penyembahan kepada Yesus
Datang kepada Yesus bukan hanya karena kebutuhan
Datang kepada Yesus bukan hanya karena takut penghukuman karena kita punya kesalahan seperti wanita Samaria ini, namun datang kepada Yesus benar-benar karena ingin menyembah Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat kita
Yesuslah yang menjadi Tuhan atas hidup kita bukan yang lain. (Hobi, pekerjaan, uang, diri sendiri)
Seseorang yang beriman kepada ketuhanan Kristus akan menjadikan Kristus itu Tuhan.
Tuhan itu artinya sesuatu yang disembah
Ciri orang yang menyembah Tuhan
#Menjadikan Tuhan yang terutama
Menyembah Tuhan menjadi prioritas
Menyembah Tuhan tidak hanya di jam-jam ibadah, namun saat berada dimanapun dalam hidup sehari-hari
#Menjadi Penyembah
Menjadi Penyembah berbeda dengan menaikan penyembahan. Seseorang yang melakukan penyembahan belum pasti menjadi penyembah, tetapi seorang penyembah akan memberikan penyembahan
Yohanes 4:23 (TB) Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
2. Hidup menjadi saksi
Tanda kita beriman kepada Yesus sebagai Tuhan adalah hidup sebagai saksi bahwa kita memiliki Tuhan dan juru selamat yakni Yesus Kristus.
Yohanes 4:28-30, Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:
"Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.
Yohanes 4:40-42 (TB)
Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya.
Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya,
dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."
Yesuslah yang kita ceritakan, bukan sekedar keberhasilan, kekayaan, pencapaian atau hal-hal lain tentang diri kita sendiri
Ceritanya memang tentang kita, tetapi penekanannya selalu tentang Yesus, seperti wanita tadi dia bercerita bahwa ada seseorang yang mengatakan segala sesuatu tentang dirinya, namun penekanan wanita itu adalah Kristus. (Biarlah Yesus semakin bertambah dan aku berkurang)
Yohanes 4:29 (TB) "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
Agama itu usaha orang mencari Tuhan, tetapi Yesus adalah Tuhan yang mencari manusia berdoa agar selamat
Sekali lagi, beriman kepada ketuhanan Kristus ditandai oleh hidup yang menjadi penyembah dan saksi Kristus, Amin
Posting Komentar untuk "Beriman Kepada Ketuhanan Kristus "