Menggelorakan Karunia Roh
Roh Kudus tercurah dihari Pentakosta dan memberi karunia bagi orang yang percaya kepada Yesus. Karunia Roh masing-masing orang bisa berbeda-beda.
1 Korintus 12:4-6 (TB) Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Namun perbedaan karunia Roh ini rupanya bisa menjadi suatu persoalan yang mendatangkan konflik saat orang yang menerimanya tidak bersikap dewasa.
Dan hal ini terjadi juga dalam jemaat di Korintus dan gereja masa kini
Bahkan sikap keliru terhadap karunia roh memunculkan tindakan-tindakan yang egois dan hanya untuk kepentingan diri sendiri
Contoh
Menggunakan nubuatan palsu untuk mendapat jodoh
Pengajaran bahwa bahasa roh adalah karunia yang melebihi semua karunia lain bahkan boleh mengumpat atau marah asal pakai bahasa roh
Karunia penggembalaan hanya dipakai sebagai kedok untuk berbisnis dan mencari keuntungan sendiri
Hal-hal semacam itu muncul karena beberapa sikap yang keliru dalam menggunakan karunia roh
Tiga Sikap yang salah terhadap karunia Allah
1. Membandingkan dengan orang lain
2. Melupakan tujuan pemberian karunia
3. Melupakan dasar terpenting dalam menggunakan karunia Allah
MEMBANDINGKAN DENGAN ORANG LAIN
Jika kita punya karunia yang langsung bisa terlihat didepan orang (berkotbah, worship leader, pemain musik atau kepemimpinan) kita tidak menjadi sombong
Sebaliknya
Jika kita memiliki karunia "yang tidak terlihat" (karunia memberi, karunia melayani, karunia menasehati) kita tidak menjadi minder atau berkecil hati
Mengapa tidak perlu membandingkan karunia?
Karena..
Karunia adalah pemberian Tuhan atau bisa dikatakan hadiah dari Tuhan yang spesial atau khusus
Setiap orang yang lahir didunia dibekali Tuhan dengan paling tidak satu karunia secara khusus atau spesial
1 Korintus 12:11 (TB) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Mazmur 147:4 (TB) Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya.
Jumlah bintang ada 300 sextilion (nolnya ada 21). Dan yang luar biasa dikatakan pada nats tersebut Tuhan yang menentukan jumlahnya serta Tuhan tahu menyebut nama masing-masing bintang itu.
Jika nama bintang saja Tuhan tahu apalagi manusia. Jumlah populasi manusia atau penduduk dunia ada 8 milyar per Febuari 2024 data dari World Population Review. Tuhan kenal persis setiap pribadi karena Dialah yang menciptakan kita.
Hubungannya dengan karunia Roh adalah bahwa Tuhan tau karunia yang tepat bagi masing-masing orang. Secara garis besar mungkin karunia roh seorang dengan yang lain ada kesamaan namun secara spesifik itu akan menjadi sangat khusus dan spesial.
Contohnya, karunia kenabian. Panggilan seorang nabi tidak hanya satu orang ada banyak orang dipanggil dengan karunia nabi. Namun secara khusus dan spesifik karunia itu menjadi unik.
Nabi Yeremia dan Nabi Hosea karunianya kenabian atau berbuat. Namun keduanya memiliki keunikannya masing-masing
Yeremia dikenal sebagai nabi yang bernubuat dengan ratapannya sampai kumpulan puisi ratapannya menjadi satu kitab yang bernama ratapan
Sementara Hosea bernubuat dengan gambaran kehidupannya sendiri untuk mengingatkan bangsa Israel
Gaya kotbah, gaya memimpin pujian gaya bermusik orang bisa berbeda-beda tak perlu membandingkan sehingga kita lupa kepada esensinya
Jika karunia adalah pemberian Tuhan, maka karunia itu adalah sesuatu yang terbaik dan tepat bagi orang yang menerimanya
Yakobus 1:17 (TB) Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
Oleh karena itu kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain atau memaksakan orang lain memiliki Karunia seperti kita
MELUPAKAN TUJUAN PEMBERIAN KARUNIA
Hal yang lebih penting adalah mengetahui tujuan karunia itu diberikan
Karunia harus dipergunakan untuk kemuliaan Tuhan
Ada banyak orang menggelorakan Karunia dengan cara dan tujuan yang salah dan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan
Matius 7:21-23 (TB) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (Bukankan ini karunia Roh??)
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Ada banyak orang sibuk dengan karunianya dan melupakan Tuhan sang pemberi karunia. Sehingga melupakan tujuan dari pemberian karunia itu yaitu untuk kemuliaan Tuhan
1 Petrus 4:11 (TB) Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Beberapa orang melayani Tuhan dengan karunianya hanya untuk kemuliaan diri sendiri bukan untuk kemuliaan Tuhan
Kenapa bisa begitu? Karena hidupnya gak terkoneksi dengan Tuhan.
Berkotbah tapi tanpa koneksi, menjadi WL tanpa koneksi, bermain musik di gereja hanya karena mau tampil dan sebagainya.
Karunia diberikan untuk kepentingan bersama
1 Korintus 12:7 (TB) Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Dalam perikop tersebut, rasul Paulus sedang berupaya untuk menegur dan menasihatkan jemaat Korintus dalam kehidupan mereka sebagai umat Tuhan.
Salah satu permasalahan yang terjadi dalam jemaat Korintus adalah adanya sekelompok jemaat yang merasa memiliki karunia yang lebih dibandingkan dengan yang lain.
Hal itu membuat sebagian dari mereka menyombongkan diri bahkan merendahkan jemaat yang lain karena merasa hanya kelompok mereka sajalah yang suci. Rasul Paulus merasa prihatin dan perlu menegur mereka karena sikap mereka tidak mencerminkan Kristus yang hadir bagi seluruh umat.
Rasul Paulus menjelaskan bahwa karunia Roh diberikan untuk kepentingan bersama, agar bisa saling melengkapi, mendukung, dan menguatkan. Sebab, Roh Kudus itu hadir untuk membangun kehidupan, bukan untuk memecah belah.
Atas setiap karunia Roh yang kita miliki, Rasul Paulus menasihati kita untuk menggunakannya bagi kepentingan sesama, dengan membagikannya kepada orang lain, dan menggunakannya untuk kebaikan bersama. Sebab, Allah memberikan karunia Roh itu kepada kita agar dapat membangun hidup bersama.
ALLAH MEMBERIKAN KARUNIA SUPAYA DAPAT MEMBANGUN KEHIDUPAN BERSAMA, BUKAN UNTUK MENYOMBONGKAN DIRI.
MELUPAKAN DASAR YANG BENAR DALAM MENGGUNAKAN KARUNIA
APA DASAR UANG BENAR DALAM MENGGUNAKAN KARUNIA?
1 Korintus 12:31 (TB) Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
1 Korintus 12:31 (BIMK) Karena itu, hendaklah kalian berusaha sungguh-sungguh untuk mendapat karunia-karunia yang paling utama. Namun berikut ini saya menunjukkan kepadamu jalan yang terbaik.
1 Korintus 12:31 (FAYH) tetapi berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh karunia yang terpenting dan yang terbaik. Namun, izinkan saya membicarakan hal lain yang lebih baik daripada karunia-karunia itu.
Apa yang lebih baik dari SEKADAR memperoleh karunia?
Hidup dalam kasih atau Menggunakan Karunia dalam kasih
1 Korintus 13:1-3 (TB) Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. (Kita bisa memberi tanpa kasih, tapi kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi)
Jika kita menggunakan karunia Roh berdasarkan kasih maka
Kita akan menggunakan karunia itu dengan sabar, sekalipun respon orang lain tidak selalu baik
Kita akan menggunakan karunia itu dengan murah hati, bukan untuk kepentingan sendiri
Kita akan menggunakan karunia itu dengan tidak cemburu akan karunia yang lain
Kita akan menggunakan karunia itu bukan untuk kesombongan
Kita menggunakan karunia itu bukan untuk mencari keuntungan sendiri
Dan sebagainya seperti sifat kasih yang dijabarkan dalam:
1 Korintus 13:4-9 (TB) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
Jadi mari kita belajar menggelorakan Karunia Roh dengan
#tidak membandingkan diri dengan orang lain atau membandingkan orang lain dengan diri kita
#mengingat tujuan karunia itu diberikan, yakni untuk kemuliaan Tuhan dan untuk kepentingan bersama
#melakukannya berdasarkan kasih sebagai landasan yang lebih utama dan terbaik
Amin..
Posting Komentar untuk "Menggelorakan Karunia Roh "