Iman dan Keberanian Daniel
Daniel dapat dikatakan sebagai tokoh Alkitab yang memiliki keberanian saat menghadapi situasi-situasi sulit dan menakutkan dalam hidupnya
Seseorang dikatakan memiliki keberanian atau pemberani bukan saat hidupnya tanpa masalah, namun justru saat hidupnya berada dalam persoalan yang menakutkan dan dia berani menghadapinya.
Daud disebut sebagai pemberani karena dia harus menghadapi berbagai situasi yang menakutkan, namun Daud berani menghadapinya disaat yang lain takut. Misalkan saja saat Goliat menantang seluruh tentara Israel untuk berduel dengannya.
Tak satupun dari barisan tentara Israel yang berani, tetapi Daud justru menawarkan diri untuk maju dan berperang melawan Goliat.
Daniel juga harus menghadapi berbagai situasi dan persoalan hidup yang sulit dan menakutkan. Namun responnya terhadap tantangan menunjukan keberanian Daniel.
Situasi Daniel vs Keberanian Daniel
Situasi Daniel yang seharusnya membuat Daniel takut :
Situasi Pertama: Menjadi budak
Daniel 1:3 (TB) Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan,
Daniel berasal dari keturunan bangsawan Yehuda yang berarti sebuah strata sosial yang tinggi dan terbiasa hidup dalam kecukupan bahkan kemewahan.
Namun kini dia harus menjadi budak dinegeri asing. Hal ini tentu merupakan sesuatu yang tidak mengenakan dan membawa ketakutan.
(Ketakutan terbesar orang kaya adalah menjadi miskin, sedang Daniel berada di titik "lebih parah" dari miskin, yakni menjadi budak)
Menjadi budak merupakan hal yang bisa dikatakan titik terendah dalam kehidupan orang jaman Daniel. Tidak ada kebebasan, tidak ada pengharapan, tidak tau bagaimana nasibnya kedepan. Semua terasa gelap.
Keberanian Pertama Daniel: Menolak santapan raja.
Daniel 1:8 (TB) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
Seorang budak tetapi berani menolak santapan raja.
Sebenarnya Daniel ini Berani atau Nekat?? Apa bedanya berani dan nekat??
#Situasi Kedua: Mendapat Ancaman
Ketika Daniel berbuat yang terbaik dan menyenangkan hati raja karena spirit of excellence, justru muncul orang-orang yang iri hati dan mencari kesalahan Daniel.
Daniel 6:7 (TB) (6-8) Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
Kemudian munculah sebuah peraturan raja yang menjadi ancaman bagi Daniel.
Dalam hidup ini ancaman seringkali menakutkan kita.
Ancaman dalam hidup rohani, dalam keuangan/pekerjaan, dalam relasi, dalam kesehatan dan sebagainya.
Keberanian Kedua Daniel: Tetap berdoa kepada Tuhan sekalipun bertentangan dengan peraturan raja
Daniel 6:10 (TB) (6-11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Kata "demi didengar Daniel" ini menunjukkan bahwa tepat saat perintah itu mulai berlaku, justru Daniel pergi kerumah dan berdoa kepada Allah dimana itu adalah hal yang bertentangan dengan perintah yang baru saja berlaku.
Hal ini menunjukkan bahwa Daniel tidak takut sama sekali atas perintah raja bahkan terkesan menantang perintah itu.
Apakah Daniel Berani atau Nekat? Apa bedanya?
#Situasi Ketiga Daniel: Masuk gua singa
(Gua lambang tempat gelap, singa lambang musuh yang kuat meremukkan tulang dan hampir tidak mungkin dikalahkan)
Daniel 6:16 (TB) (6-17) Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!"
Gua singa adalah situasi yang melambangkan maut atau kematian.
Ketakutan terbesar manusia bila ditarik intinya adalah takut akan kematian.
Keberanian Ketiga Daniel: Tidak berontak atau membela diri saat dimasukkan ke gua singa
Tidak pernah disebutkan dalam Alkitab satu ayat pun yang menceritakan Daniel memberontak atau berusaha membela dirinya dihadapan raja
Daniel siap menghadapi gua singa
Apakah ini berarti Daniel Berani atau Nekat?
Keberanian dan Kenekatan itu berbeda
Keberanian itu memiliki dasar yang kuat sehingga seseorang berani melakukan sesuatu, sedangkan kenekatan hanya didorong oleh emosi dan keegoisan semata
Nekat biasanya berkonotasi negatif seperti nekat mencuri, nekat merampok, nekat yang lain
Sedang berani itu dilandasi oleh adanya perhitungan yang matang dan kemampuan atau pengetahuan yang cukup, misalnya kisah warga lokal menolong pendaki gunung yang terjebak luapan lahar dingin.
Daniel memiliki keberanian karena memiliki iman yang kuat kepada Allah. Iman inilah yang membuat Daniel Berani.
Perbaiki believe system kita
Contohnya: Orang takut gelap karena percaya ada hantu didalam kegelapan, tetapi orang berani dalam gelap itu karena percaya bahwa tidak ada apa-apa
Iman menjadikan Daniel Berani menghadapi semua
Iman Daniel timbul dari dua hal dasar yang sering didengar orang Kristen, yakni berdoa dan baca Firman
Daniel memiliki kebiasaan berdoa dan menyembah Tuhan
Bukan sekedar berdoa, tetapi berdoa yang disertai dengan penyembahan dan pujian kepada Tuhan.
Daniel 6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Dari persekutuan yang dekat dengan Allah inilah roh Daniel menjadi kuat.
Daniel 6:3 (TB) (6-4) Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
1 Yohanes 4:4 (TB) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
Daniel juga terbiasa membaca dan mempelajari Firman
Daniel 9:2 (TB) pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.
Dari membaca Firman Daniel tahu persis bahwa apa yang sedang dia alami sudah dinubuatkan dan itu berarti semua ada dalam rencana dan kendali Tuhan
Yeremia 25:11 (TB) Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.
Dari membaca Firman juga Daniel mengerti bahwa waktunya sudah dekat untuk Tuhan memenuhi janjiNya memperhatikan umatNya dan memulihkan mereka
Yeremia 29:10 (TB) Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini.
Jadi jelas bahwa Daniel bisa memiliki keberanian yang sedemikian rupa sekalipun diperhadapkan dengan berbagai situasi yang menakutkan adalah karena Daniel memiliki iman kepada Allah
Iman yang bukan tanpa dasar, tetapi justru iman yang kuat diatas dasar relasi yang kuat dengan Tuhan dan pengetahuan yang benar akan Firman Tuhan.
FIRMAN itu Menguatkan
Dua hal yang wajib ada dalam diri orang Kristen yakni berdoa/memuji menyembah dan baca Firman.
Berdoa tanpa baca Firman akan membuat rohnya besar tapi tanpa landasan berpikir yang benar. Orang bilang "nge-roh"
Baca Firman tanpa berdoa/Memuji menyembah akan membuat pikiran kuat tapi tak mampu melakukan Firman seperti Farisi.
Apabila saat ini atau suatu saat kita diperhadapkan pada situasi hidup yang menakutkan ("menjadi budak, ada ancaman, menghadapi lembah bayang maut) ingatlah bahwa seringkali solusinya dimulai dari hal yang nampaknya sederhana namun dahsyat yakni membangun kebiasaan berdoa dan baca Firman
Jangan menjadi orang yang baru ingat Tuhan, berdoa dan baca Firman saat sudah dalam keadaan yang menakutkan, namun bangunlah kebiasaan itu mulai dari sekarang.
Posting Komentar untuk "Iman dan Keberanian Daniel "