Berhasil Karena Kristus
Dalam dunia ini keberhasilan kerapkali digambarkan dengan kekayaan, kekuasaan/jabatan dan ketenaran atau popularitas. Benarkah hal-hal tersebut merupakan standar atau tolok ukur sebuah keberhasilan?
Kakayaan, kekuasaan dan ketenaran bukanlah standar keberhasilan yang diinginkan Tuhan.
Alkitab mencatat..
Tentang Kekayaan
Orang yang mencintai kekayaan tidak akan pernah puas dengan penghasilannya
Pengkhotbah 5:10 (TB) (5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.
Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, karena kekayaan itu bisa lenyap dalam sekejap
Amsal 23:4-5 (TB) Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.
Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.
Tentang Kekuasaan/Kedudukan/Jabatan
Kekuasaan yang sesungguhnya itu ketika kita merendahkan diri seperti anak kecil
Matius 18:4 (TB) Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Kedudukan terbesar dalam pandangan Tuhan adalah saat kita menjadi pelayan
Matius 23:10-11 (TB) Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Tentang Popularitas
Firman Tuhan mengingatkan bahwa untuk apa kita terkenal didunia ini, populer dan ternama namun pada akhirnya tidak dikenal Tuhan
Matius 7:23 (TB) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Lalu apakah kita tidak boleh menjadi kaya, punya kedudukan dan terkenal? Tentu tidak!! Sebab..
Alkitab juga mencatat
Tentang Kekayaan
Orang benar itu diberkati dengan kekayaan
Mazmur 112:3 (TB) Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya.
Kekayaan adalah berkat orang yang taat
Amsal 3:16 (TB) Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Banyak tokoh Alkitab yang kaya bahkan kaya raya (Abraham, Ishak dan Yakub)
Tentang Jabatan atau Kedudukan
Tuhan memberi kedudukan kepada orang yang hina
1 Samuel 2:8 (TB) Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.
Yusuf menjadi pemimpin besar di Mesir, Daniel menjadi pejabat tinggi di Babel, Ester menjadi Ratu
Tentang Ketenaran dan Popularitas
Tuhan menjadikan umatNya itu ternama
Ulangan 26:19 (TB) dan Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya."
Jadi jelas bahwa Tuhan tidak menentang hal-hal tersebut, namun juga mengingatkan bahwa kekayaan, kedudukan dan ketenaran bukanlah standar keberhasilan orang percaya. Orang percaya tidak selalu harus menjadi kaya, punya kedudukan dan ketenaran baru bisa dikatakan berhasil.
Sebagai orang percaya, kita dikatakan berhasil bukan saat kita menjadi kaya, punya kedudukan atau terkenal, melainkan saat kita menjalani setiap proses kehidup kita dengan benar.
Kita berhasil jika..
1. Memiliki Motivasi Yang Benar
Kejadian 12:2 (TB) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Ketika orang membaca ayat ini, fokusnya adalah menjadi bangsa besar, diberkati dan namanya Masyur. Namun melupakan bagian paling pentingnya yakni "engkau akan menjadi berkat"
Motivasi utama kita sebagai orang percaya untuk berhasil adalah agar kita bisa menjadi berkat.
Kita ingin kaya, punya jabatan, terkenal itu untuk apa?
Motivasi kesuksesan adalah salah satu motor yang dapat mendorong seseorang untuk terus berjuang meraih kesuksesan. Motivasi tersebut biasanya muncul dari arti atau makna sebuah kesuksesan itu sendiri bagi seseorang.
Jika bagi seseorang arti sebuah kesuksesan hanya untuk membuktikan diri kepada orang lain yang mungkin selama ini memandang rendah dirinya, maka motivasi orang tersebut sesungguhnya hanya untuk membalas rasa sakit hati atas hinaan orang lain terhadap dirinya.
Dengan demikian dalam perjuangannya untuk sukses akan terus digerakan oleh motivasi tersebut. Dia akan menghalalkan segala cara untuk berhasil agar dapat membalas sakit hatinya. Motivasi semacam ini tentulah tidak baik bahkan tidak sesuai dengan kebenaran.
Mungkin saja dia akan berhasil, namun dia akan tetap berdiri dalam dasar yang tidak benar. Besar kemungkinan saat sudah berhasil dia akan membalaskan dendam dan rasa sakit hatinya.
Oleh sebab itu sesungguhnya keberhasilan kita pertama-tama ditentukan oleh motivasi hati kita. Saat kita memiliki motivasi yang benar, maka itulah keberhasilan pertama kita dihadapan Tuhan. Karena Tuhanlah yang menilai kehidupan kita.
Motivasi yang benar ini akan muncul saat kita menyadari bahwa keberhasilan kita, semata-mata karena Tuhan. "Berhasil Karena Kristus".
2. Tidak Mudah Tawar Hati
Keberhasilan sendiri adalah perjuangan. Tidak ada keberhasilan yang datang dalam sekejap mata. Segala sesutau perlu proses dalam hidup ini.
Dalam proses inilah kerapkali kita harus menghadapi tantangan dan tidak sedikit pula kita melalui sebuah kegagalan. Namun saat kita menyadari bahwa hidup ini semata-mata karena kebaikan Tuhan, karena kemurahan Tuhan maka kita tidak akan tawar hati.
2 Korintus 4:1 (TB) Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Paulus adalah contoh orang yang menyadari betul kemurahan Tuhan bagi hidupnya. Saat berjuang untuk keberhasilan dalam pelayanannya Paulus kerapkali menghadapi tantangan dan kegagalan. Namun dia tidak tawar hati.
Demikian hidup kita. Saat berjuang untuk berhasil dalam berbagai bidang kehidupan kita, entah itu pekerjaan atau pelayanan tentu kita akan selalu dihadapkan pada tantangan dan pergumulan.
Dengan menyadari akan adanya kebaikan Tuhan dan kemurahan Tuhan yang besar, maka kita tidak akan pernah benar-benar gagal. Kegagalan kita akan selalu membawa kebaikan bagi kita
Amsal 24:16 (TB) Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.
Saat kita tidak tawar hati dan terus berjuang karena menyadari kemurahan Tuhan dalam hidup, maka inipun sebuah keberhasilan dihadapan Tuhan. Sebab bagian kita adalah berusaha sungguh-sungguh dan hasilnya serahkanlah kepada Tuhan.
3. Tidak Menjadi Sombong Saat Berhasil
Keberhasilan sesungguhnya bukanlah saat kita sudah mendapatkan segalanya. Namun saat kita masih ingat Tuhan dan tidak menjadi sombong sekalipun kita sudah berhasil.
Ulangan 8:11-18 (TB) Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,
dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,
dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,
dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.
Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Firman Tuhan tersebut sangat jelas menjadi pengingat bagi kita, bahwa kita berhasil itu karena Tuhan.
Tuhanlah yang menolong kita dalam segala proses, segala rintangan dan tantangan. Kemurahan Tuhanlah yang membuat kita mampu bangkit dari keterpurukan hidup. Lalu mengapa kita menjadi sombong dan melupakan Tuhan setelah memperoleh keberhasilan?
4. Memiliki Kuasa Untuk Menikmati Hidup
Hal keempat yang membuat kita dikatakan berhasil adalah saat kita dapat menikmati kehidupan.
Untuk apa kita berhasil memiliki segalanya, kekayaan, jabatan, popularitas, penghormatan dan sebagainya namun kita tak punya kuasa untuk menikmati kehidupan.
Berapa banyak orang justru dilanda ketakutan saat memiliki kekayaan, tertekan karena jabatan, tidak memiliki ruang privasi saat menjadi terkenal sehingga mereka tidak dapat menikmati kehidupan.
Pengkhotbah 6:1-2 (TB) Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia: orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.
Pernahkah saudara melihat seorang karyawan yang lebih berbahagia hidupnya, seorang asisten rumah tangga yang lebih bisa menikmati hidup daripad tuannya atau seorang yang penghasilannya hanya untuk makan sehari hari namun lebih bisa tertawa lepas dibandingkan orang yang punya banyak uang?
Bagaimana orang-orang tersebut menurut saudara? Mana yang lebih berhasil?
Firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang tidak diberi kasih karunia atau kemurahan Tuhan untuk menikmati kehidupan adalah orang yang malang.
Sebaliknya, adalah baik dan tepat bila manusia itu menikmati kehidupan dibumi dalam kemurahan Tuhan
Pengkhotbah 5:18-20 (TB) (5-17) Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya.
(5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah.
(5-19) Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.
Hari ini kita belajar bahwa keberhasilan yang sesungguhnya bukanlah saat kita menjadi kaya raya, punya kedudukan ataupun ketenaran. Namun keberhasilan sesungguhnya adalah saat kita menyadari bahwa hidup ini adalah kemurahan Tuhan.
"Berhasil Karena Kristus" itu tercermin dalam 4 hal yakni memiliki motivasi yang benar, tidak mudah tawar hati, tidak menjadi sombong saat berhasil dan memiliki karunia untuk menikmati kehidupan. Kiranya kita menjadi orang-orang yang "Berhasil Karena Kristus", amin.. Tuhan Yesus memberkati kita semua..
Posting Komentar untuk "Berhasil Karena Kristus "