Ciri Orang Yang Tinggal Dalam Kristus
Tinggal dalam Kristus dapat dianalogikan sebagai tinggal dalam rumah. Tinggal dalam Kristus bersifat tetap seperti dalam rumah, bukan dalam kemah. Artinya hidup dalam Kristus bukan hanya hari Minggu atau hari ibadah, namun tiap-tiap hari. Kristus itu seperti rumah kita, tempat kita berteduh dan tempat kita bernaung.
Rasul Paulus menggambarkan bahwa hidup kita didunia ini hanya sementara. Selama hidup kita didunia ini kita seperti hidup dalam kemah yang sementara. Namun suatu hari nanti kita akan tinggal dalam rumah keabadian bersama Tuhan.
2 Korintus 5:1 (TB) Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Tinggal dalam Kristus seperti hidup atau tinggal dalam rumah. Rumah itu gambaran tempat untuk kembali atau pulang, tempat untuk berbagi kasih serta tempat yang merupakan identitas seseorang dimana apabila kita mencari seseorang kita akan mencari ke rumahnya. Dengan gambaran rumah ini kita akan belajar mengenai ciri-ciri orang yang tinggal dalam Kristus.
Ciri orang yang tinggal dalam Kristus
1. Hidup Selalu Merindukan Tuhan
Rumah adalah tempat yang akan selalu dirindukan dan tempat dimana seseorang pulang. Sejauh apapun seseorang pergi bekerja atau merantau, dia pasti akan kembali kerumahnya. Seperti tradisi yang dilakukan dihari lebaran, berjuta orang rela berdesak-desakan dan menembus kemacetan untuk mudik pulang kerumahnya.
Rumah memang suatu tempat yang selalu dirindukan. Firman Tuhan pun mengatakan demikian, bahwa seseorang akan selalu merindukan rumah.
2 Korintus 5:2 (TB) Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
Dalam versi Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, ayat diatas lebih jelas lagi menunjukkan kerinduan seseorang yang percaya kepada Kristus akan rumah tinggal di surga.
2 Korintus 5:2 (BIMK) Di dalam rumah yang sekarang ini, kita mengeluh sebab kita rindu sekali tinggal di dalam rumah kita yang di surga itu.
Orang yang tinggal dalam Kristus akan selalu rindu hadirat Tuhan. Ia tidak akan tahan hidup jauh dari Tuhan. Gambarannya seperti seekor ikan. Habitat ikan itu adalah air. Bila dia keluar dari air maka ikan tersebut akan kesulitan bernafas. Ikan itu akan melompat kian kemari untuk mencari air dan berusaha kembali kedalam air.
Inilah gambaran seorang percaya. Kristus adalah habitat kita. Diluar Kristus kita akan kesulitan bernafas dan sulit untuk hidup. Bahkan bila dibiarkan berlama-lama bisa saja mati binasa. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa diluar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Yohanes 15:5 (TB) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Dari sini kita memahami, jika seseorang tinggal dalam Kristus maka ia tidak akan bisa hidup jauh dari Tuhan. Seseorang yang tinggal dalam Kristus akan selalu merindukan hadirat Tuhan.
Mazmur 84:11 Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
Mazmur 42:1 (TB) Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. (42-2) Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Daud menjadi seorang tokoh yang meneladankan tentang kerinduan akan hadirat Tuhan. Hadirat Tuhan menjadi sebuah tempat dimana dia melepaskan rasa haus, melepaskan kepenatan hidup. Kalau meminjam istilah jaman sekarang, maka hadirat Tuhan bisa dikatakan sebagai tempat untuk healing.
Mazmur 63:1-8 (TB) Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji. Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, — sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.
Seringkali ketika kita penat, jenuh dan bosan dalam menjalani hidup ini kita ambil waktu untuk healing. Berpergian ketempat wisata untuk kembali menyegarkan jiwa kita. Namun tahukah kita bahwa tempat healing terbaik adalah dalam hadirat Tuhan.
Daud saat jiwanya tertekan dan gelisah, dia pergi kerumah Allah, memuji Tuhan dan masuk dalam hadirat Tuhan. Itulah tempat terbaik bagi jiwa kita untuk healing.
Jika kita pergi ketempat wisata, mungkin sejenak kita akan melupakan masalah kita dan merasa senang. Namun setelahnya kita akan kembali kepada rutinitas dan masalah hidup kita. Kembali dengan keadaan yang sama saat sebelum kita pergi berwisata.
Namun ketika kita datang dalam hadirat Tuhan dengan kesungguhan, maka setelahnya kita akan menjadi pribadi yang berbeda yakni pribadi yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Daud merasakan semuanya itu. Setelah dia mencharge dirinya dalam hadirat Tuhan dia akan kembali kuat dan mampu menghadapi segala persoalan, mampu berperang melawan musuh-musuhnya dan memperoleh kemenangan.
Sepanjang peperangan yang dilakukan oleh Raja Daud, belum pernah satu kali pun ia kalah. Ia memegang kendali atas semua pemerintahan sehingga bangsa-bangsa yang dikalahkannya memberi upeti kepadanya (1 Tawarikh 18:2,6).
Inilah ciri orang yang tinggal dalam Kristus, hidupnya akan selalu merindukan rumah Tuhan, merindukan hadirat Tuhan.
2. Hidup Dalam Kasih
Seperti rumah adalah tempat berbagi kasih, demikian orang yang hidup dalam Tuhan akan selalu hidup dalam kasih
1 Yohanes 4:8 (TB) Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
1 Yohanes 2:9-11 (TB) Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Rumah yang sehat, rumah yang baik dan rumah yang benar itu bukan hanya dilihat dari bagusnya bangunan rumahnya, lengkap dan mewahnya perlengkapan dan perabotan rumah tersebut. Namun bagaimana situasi rumah tersebut, bagaimana interaksi setiap orang dalam rumah tersebutlah yang lebih penting.
Percuma jika memiliki rumah seperti istana, namun situasi dalam rumah tersebut seperti neraka. Lebih baik punya rumah sederhana tetapi didalamnya ada kasih Tuhan yang mengikat satu dengan yang lain. Tentu lebih baik lagi jika punya rumah yang megah dan mewah disertai dengan kasih Tuhan yang melimpah diantara anggotanya.
Tetapi intinya adalah bukan bangunannya, tetapi bagaimana orang-orang yang tinggal dalam rumah itu. Apakah mereka juga tinggal dan menghidupi kasih Kristus atau tidak.
Bahkan Alkitab mencatat saat seseorang yang hidup dalam kasih Tuhan berada ditengah lingkungan atau rumah yang tidak mengenal Tuhan, maka karena satu orang yang hidup dalam kasih Tuhan itu, berkat dilimpahkan atas rumah orang yang tidak mengenal Tuhan.
Kejadian 39:5 (TB) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Yusuf adalah contoh orang yang hidup dalam kasih. Sekalipun dia dibenci bahkan dijahati oleh saudaranya dia tidak membenci mereka. Sebaliknya dia tetap mengasihi mereka. Dampaknya Yusuf menjadi orang yang diberkati Tuhan di manapun dia berada. Bahkan dia bisa menjadi berkat dirumah orang yang tidak mengenal Tuhan.
Inilah ciri kedua orang yang tinggal dalam Kristus, hidup dalam kasih sehingga menjadi berkat dimanapun berada.
3. Hidup Mencerminkan Kristus
Rumah merupakan identitas seseorang, bila ingin bertemu seseorang yang paling mudah adalah pergi kerumahnya. Jika orang ingin berjumpa Kristus, pastikan orang tersebut dapat menemukan Kristus melalui hidup kita.
1 Yohanes 2:6 (TB) Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Hidup seperti Kristus bukanlah sebuah pilihan tetapi sebuah kewajiban. Jika kita tinggal dalam Kristus, maka kita tersembunyi didalam Kristus. Maka orang melihat kita, mereka seharusnya melihat Kristus.
Kolose 3:1-4 (TB) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Bagaimana caranya mencerminkan Kristus? Carilah dan pikirkanlah perkara yang diatas.
Carilah apa yang Tuhan mau dalam hidupmu, pikirkanlah apa yang Tuhan mau dalam hidupmu.
Jika engkau ditempatkan dikota ini, dirumah ini, dikeluarga ini, digereja ini, apa yang Tuhan mau engkau lakukan? Carilah dan pikirkanlah itu sehingga hidupmu mencerminkan Kristus.
Biarlah setiap orang yang berjumpa dengan kita dapat melihat dan mengalami Kristus dalam hidup mereka melalui kehidupan kita. Biarlah istrimu, suamimu, anakmu, mertuamu, tetanggamu dan semua orang bisa merasakan Tuhan melalui hidupmu. Haleluya!! Aminn..
Posting Komentar untuk "Ciri Orang Yang Tinggal Dalam Kristus "