Hidup Orang Percaya Di Akhir Zaman
Inti kehidupan orang percaya di akhir zaman adalah menanti kedatangan Tuhan yang kedua kali. Sadar atau tidak, kehidupan kita sebenarnya hanyalah sedang menunggu kedatangan Tuhan. Segala sesuatu akan selesai ketika Tuhan datang.
Kedatangan Tuhan itu bisa terjadi dalam dua peristiwa. Pertama adalah kedatangan yang bersifat universal seperti yang dijanjikan oleh Tuhan sendiri bahwa pada akhir zaman, Dia akan datang kembali dengan cara yang sama seperti ketika Dia naik ke Surga.
Kisah Para Rasul 1:10-11 (TB) Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Peristiwa kedua yang juga bisa disebut dengan kedatangan Tuhan adalah yang bersifat pribadi, yaitu melalui kematian. Saat kematian datang maka kehidupan kita sebagai manusia di dunia ini pun berakhir.
Manusia di dunia ini hanyalah sedang menantikan hal tersebut terjadi. Entah yang mana dulu akan terjadi, kita tidak pernah tahu. Keduanya sama-sama tidak ada yang tahu dengan pasti bilamana itu terjadi.
Tidak seorangpun tahu kapan kematian akan datang, sebab kematian tidak memandang tua muda, kaya miskin, sehat ataupun sakit. Kematian bisa datang kapan saja. Demikian pula dengan kedatangan Tuhan yang kedua kali. Tidak ada yang tahu pasti kapan itu akan terjadi. Bagian kita hanyalah mempersiapkan diri sebaik mungkin agar ketika itu terjadi kita siap.
Sayangnya menantikan kedatangan Tuhan merupakan suatu hal yang kerap kali dilupakan, kerap kali dipandang tidak penting dan kerapkali justru dihindari.
Apa yang saudara pikirkan ketika mendengar tentang kedatangan Tuhan?
Sesuatu yang biasa saja, sesuatu yang membahagiakan, sesuatu yang dirindukan atau justru tidak terpikirkan sama sekali?
Menanti atau menunggu terlihat merupakan suatu hal yang biasa saja dan sederhana. Namun ternyata tidak mudah untuk menantikan suatu hal. Tuhan Yesus sendiri menegaskan melalui sebuah perumpamaan tentang gadis-gadis bijaksana dan gadis-gadis bodoh bahwa menunggu itu tidak mudah. Perlu persiapan yang matang dan perlu berjaga-jaga agar tidak tertidur.
Dibagian lain dari Firman Tuhan, rasul Petrus pun memberikan suatu nasihat tentang bagaimana murid Tuhan seharusnya menantikan hari Tuhan itu. Dalam 2 Petrus 3:1-10 Petrus berbicara soal menantikan hari Tuhan.
Petrus menegaskankan bahwa dia sudah banyak memberi pengertian dan peringatan (ayat 1&2), namun yang paling utama adalah soal tidak mudahnya untuk menanti kedatangan Tuhan.
Apa kendala dalam menanti kedatangan Tuhan?
2 Petrus 3:3-4 (TB) Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
Akan selalu ada orang yang mengatakan bahwa sudah sejak dulu berita kedatangan Tuhan itu dikatakan, tetapi sampai sekarang belum juga datang?
Bahkan keraguan itu mungkin saja mulai merasuki diri kita. Kita mulai bertanya benar gak Tuhan akan datang segera? Atau kita lengah sehingga tidak berjaga-jaga. Tetapi, sekalipun akan ada pengejek atau orang yang meragukan kedatangan Tuhan, tetaplah hidup dalam penantian itu
Orang yang meragukan kedatangan Tuhan adalah orang yang meragukan Firman Tuhan dimana pada akhirnya mereka akan binasa sebagai orang fasik (ayat 5-7). Hidup orang yang tidak percaya akan kedatangan Tuhan dan tidak mempersiapkan diri akan berujung kepada penyesalan yang tidak berujung.
Ada 3 hal yang perlu kita ingat saat menghadapi keraguan akan kedatangan Tuhan.
1. Waktu Tuhan itu Berbeda Dengan Waktu Kita
2 Petrus 3:8 (TB) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Kita merasa lama karena menggunakan ukuran waktu kita dan bukan ukuran waktu Tuhan. Akhir zaman dimulai dari zaman Yesus. Ketika Dia naik ke surga dan berjanji akan kembali maka saat itulah akhir zaman dimana kita menantikan Dia datang kembali.
Maka saat ini 2022 menurut ukuran waktu manusia adalah 2022 tahun, tetapi dihadapan Tuhan baru 2 hari karena bagi Tuhan satu hari sama dengan seribu tahun.
Bukti dari ayat tersebut adalah umur Adam yang tidak mencapai 1000 tahun, artinya dihadapan Tuhan Adam mati pada hari yang sama ketika dia jatuh dalam dosa.
Kejadian 2:16-17 (TB) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Apakah Adam mati pada hari itu juga? Secara ukuran manusia tidak, sebab Adam masih hidup bahkan beranak cucu. Tetapi dihadapan Tuhan, Adam mati pada hari itu juga, sebab umur Adam tidak mencapai 1000 tahun yang artinya tidak mencapai satu hari dihadapan Tuhan.
Kejadian 5:5 (TB) Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.
Pelajaran apa yang bisa kita tarik dari hal ini?
Waktu kita sangat singkat! Tuhan bisa datang kapan saja. Oleh karena itu, hiduplah seolah-olah Tuhan akan datang esok hari dan hari ini adalah kesempatan terakhir bagi kita untuk mempersiapkan diri. Bentengi hati dan pikiran kita dengan pengertian ini, "waktunya singkat!!".
Dengan mindset seperti inilah para rasul dan bapa gereja menjalani kehidupannya sehingga mereka menjadi sangat militan dalam pekerjaan Tuhan, sebab dalam pikiran mereka "tidak ada waktu lagi, Tuhan segera datang."
2. Tuhan Tidak Lalai Menepati Janji-Nya
2 Petrus 3:9 (TB) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Janji manusia mungkin saja bisa diingkari, namun janji Tuhan pasti tergenapi. Sebab jika Tuhan ingkar janji maka Dia bukanlah Tuhan. Penundaan kedatangan Tuhan hanyalah bentuk kesabaran Tuhan agar semakin banyak orang yang diselamatkan.
Tetaplah percaya bahwa hari Tuhan akan datang, gunakan kesempatan yang ada untuk kita hidup benar dihadapan Tuhan dan memberitakan kabar baik agar semakin banyak orang mengenal Tuhan
Sambil menanti kedatangan Tuhan, beritakanlah kabar baik. Menunggu dengan sikap pasif akan membuat kita bosan, tetapi jika diisi dengan suatu kegiatan, maka menunggu menjadi terasa menyenangkan.
Jika kita ingin Tuhan cepat datang, beritakanlah kabar baik bagi sebanyak mungkin orang.
2 Petrus 3:11-12 (TB) Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Memberitakan kabar baik sekarang bisa dilakukan dari rumah, yaitu dengan menggunakan media sosial kita untuk memberitakan tentang Tuhan. Tidak selalu harus menyampaikan ayat, tetapi dengan menyampaikan prinsip-prinsip kebenaran Firman yang dapat menerangi dunia maya yang gelap.
Inilah mengapa saya membuat website RemaKehidupan.com yang berisi tentang renungan Firman Tuhan. Ini merupakan bagian dari usaha saya untuk memberitakan kebenaran.
Namun jangan sampai kita juga hanya terlihat rohani di media sosial tetapi di kehidupan nyata justru menjadi batu sandungan. Bangunlah keintiman dengan Tuhan dalam kehidupanmu di dunia nyata kemudia impartasikan itu melalui media sosialmu untuk menjangkau lebih banyak orang lagi.
3. Hari Tuhan Datang Seperti Pencuri
Hal ketiga yang perlu kita ingat saat mulai meragukan kedatangan Tuhan adalah bahwa hari Tuhan itu datang seperti pencuri. Seperti pencuri ini bukan hanya bicara soal tidak ada yang tahu atau tiba-tiba. Tetapi ini juga mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini akan hilang lenyap tak berbekas. Tidak ada yang abadi didunia ini, termasuk persoalan dan masalah hidup kita pun pasti akan ada akhirnya.
2 Petrus 3:10 (TB) Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Oleh karena itu, jangan fokus kepada dunia ini, tetapi kejarlah kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan
2 Petrus 3:17-18 (TB) Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Fokuskan hidup kita pada kasih dan pengenalan akan Tuhan Juruselamat kita. Jangan fokus pada dunia ini, sebab dunia ini bisa mengecewakan dan menyakitkan kita. Segala sesuatu yang ada dalam dunia ini akan pergi meninggalkan kita, hanya Tuhanlah yang akan selalu setia.
Berpeganglah pada Yesus. Jikalau engkau mulai lelah, mulai bosan, beban hidupmu berat datang pada Yesus. Dia mengerti hidupmu, biarkanlah Dia memulihkan hidupmu sehingga engkau bisa kembali berfokus untuk menantikan kedatangan Tuhan. Inilah inti kehidupan orang percaya di akhir zaman. Selamat merenungkan Tuhan Yesus memberkati..
Posting Komentar untuk "Hidup Orang Percaya Di Akhir Zaman"