Hidup Yang Tidak Berbuah
Dalam Alkitab dikisahkan mengenai Yesus yang menghardik pohon Ara. Ketika Yesus meninggalkan kota Betania bersama murid-murid, Yesus merasa lapar. Yesus melihat ada satu pohon Ara yang sudah berdaun. Kemudian Yesus mendekati pohon tersebut berharap mendapatkan buahnya, namun ternyata pohon tersebut tidak berbuah.
Markus 11:12-13 (TB) Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
Ketika Yesus melihat bahwa pohon itu tidak berbuah, Yesus menghardik pohon Ara itu dan berkata kepada pohon Ara itu agar tidak lagi berbuah selamanya.
Markus 11:14 (TB) Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
Bila kita memperhatikan ayat-ayat yang menceritakan kisah tersebut, maka kita dapat menjumpai bahwa pohon tersebut tidak berbuah karena memang bukan musim buah Ara. Hal ini dapat kita lihat dari Markus 11:13 bagian akhir yang mencantumkan keterangan tersebut.
Lalu mengapa Yesus berkata kepada pohon Ara itu agar tidak berbuah selamanya? Apakah karena Yesus kesal karena lapar dan ingin makan tetapi tidak mendapati buah Ara? Jika demikian Yesus menjadi pribadi yang egois dan arogan?
Tentu tidak demikian maksudnya bukan? Lalu apa sebenarnya yang terjadi dan apa maksud dari Tuhan Yesus berkata seperti itu terhadap pohon Ara tersebut?
Hal yang perlu kita ketahui adalah bahwa pohon Ara itu berbuah dua kali dalam setahun. Biasanya buah Ara akan tumbuh bersamaan dengan munculnya daun yang mulai keluar dari tangkai. Oleh karena itu, sekalipun pada waktu itu bukan musim buah Ara, namun munculnya daun pada pohon Ara yang dilihat Yesus seharusnya menjadi tanda adanya buah.
Yesus yang melihat dari jauh ada pohon Ara yang berdaun, maka wajar Yesus berharap dapat menemukan buahnya. Tetapi penampilan luar dari pohon Ara tersebut ternyata tidak dibarengi dengan munculnya buah. Hal inilah yang membuat Yesus menghardik pohon Ara tersebut agar sekalian tidak usah berbuah selamanya.
Pelajaran Dari Pohon Ara Yang Tidak Berbuah
Yesus sebenarnya sedang mengajarkan kepada para murid agar setiap pribadi bukan hanya mementingkan penampilan luar namun kosong didalam. Beberapa orang terlihat percaya dan beriman kepada Tuhan, namun nyatanya tidak berbuah. Hanya terlihat lebat diluar, tapi tidak ada buahnya.
Berapa banyak orang yang dari luar tampak begitu religius, namun sebenarnya kehidupannya tidak berbuah? Saya sendiri mengenal seseorang yang begitu aktif dalam gereja, bahkan melayani dalam berbagai kegiatan gereja, namun nyatanya kehidupannya tidak seindah yang terlihat sebagai seorang pelayan Tuhan.
Ibu ini "bersuami" tiga orang. Memang tidak dalam satu waktu, namun status pernikahannya pun tidak jelas. Dari setiap "suami" dia memiliki satu orang anak. Jadi 3 orang anaknya, semua punya bapak yang berbeda-beda. Padahal dari luar dia tampak sangat religius dan seorang pelayan yang begitu aktif dalam kegiatan gereja termasuk komsel.
Selain itu, di lingkungan terdekat atau kerabat, dia juga dikenal sebagai orang yang suka membicarakan orang lain di belakang. Perbincangan yang dimaksud bukanlah hal yang positif, justru sebaliknya sering berbicara hal negatif tentang orang lain dibelakang.
Tentu kehidupan seperti itu sama seperti pohon Ara yang tidak berbuah tadi. Terlihat begitu rindang dan berdaun, namun nyatanya tidak berbuah satupun. Pohon yang kemudian dihardik Tuhan agar tidak berbuah selamanya.
Mari koreksi kehidupan kita, jangan sampai kita juga seperti pohon Ara itu dan seperti seorang ibu yang saya contohkan tadi. Tampak luar begitu sangat religius, namun ternyata kehidupan kita tidak berbuah sama sekali dihadapan Tuhan. Marilah bertumbuh dengan benar di dalam Tuhan.
Usahakanlah hidup kita menghasilkan buah. Sehingga Tuhan menemukan kehidupan kita sudah berbuah dan dapat menyenangkan hati-Nya. Jangan sampai justru kita dihardik Tuhan dan tidak dapat berbuah selamanya. Selamat berbuah untuk kemuliaan-Nya, Tuhan Yesus memberkati..
Posting Komentar untuk "Hidup Yang Tidak Berbuah"