Bebas Tapi Terbatas
Kebebasan sering diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan dimana kita bisa melakukan apapun sesuai kehendak kita sendiri tanpa ada larangan dari siapapun. Namun tahukah kita bahwa sebagai manusia sebenarnya kita tidak bisa hidup sebebas dan seliar yang kita bayangkan. Ada beberapa hal dan faktor yang membatasi kebebasan dari manusia.
Beberapa hal atau faktor yang mempengaruhi kebebasan manusia adalah aturan, kondisi serta tanggungjawab yang sebenarnya membatasi setiap hidup kita.
ATURAN
Manusia hidup didunia ini selalu dibatasi dalam sebuah aturan. Baik aturan secara formal maupun non formal, baik aturan tertulis maupun aturan lisan. Dalam sebuah keluarga pasti memiliki aturannya masing-masing, dalam lingkungan bertetangga juga memiliki aturan masing-masing, dalam lingkup yang lebih besar seperti dalam sebuah negara juga mempunyai aturannya masing-masing.
Manusia dalam dirinya sendiri memang bebas-bebas saja untuk melakukan suatu hal. Tetapi ingat bahwa ada aturan yang perlu dipatuhi. Sebab bila melanggar aturan tersebut, maka kita bisa saja harus menanggung akibat dari pelanggaran aturan tersebut. Setiap aturan pasti memiliki konsekuensi sendiri bagi pelanggarnya. Entah itu sangsi sosial ataupun hukum perdata dan pidana sesuai dengan tindakan atau kesalahan yang dibuat.
Secara rohani manusia juga memiliki kebebasan untuk berbuat apa saja, tetapi ada aturan Tuhan yang membatasi kebebasan manusia itu. Kehidupan di awal penciptaan pun demikian adanya. Di taman Eden manusia bebas makan apa saja tetapi ada buah yang dilarang Tuhan untuk dimakan.
Kejadian 2:15-17 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Hidup kita di masa kini pun demikian adanya. Manusia bebas saja melakukan keinginanya, tetapi sebagai orang percaya tentu kita mengetahui ada hukum-hukum Tuhan yang membatasi kita. Membatasi dalam hal ini adalah ada resiko dan konsekuensi dari setiap pelanggaran kita akan perintah Tuhan.
KONDISI
Manusia memang bebas melakukan segala sesuatu, tetapi ada kondisi yang akan membatasi setiap tindakan seorang manusia. Sebagai manusia kita perlu menyadari bahwa tidak semua keinginan kita dapat terwujud. Mengapa ? Sebab ada kondisi-kondisi tertentu yang dengan sendirinya membatasi keinginan kita.
Hal sederhana saja diamana sebagai manusia kita ingin bebas pergi kemanapun yang kita kehendaki. Namun kondisi kita terkadang membuat hal tersebut tidak bisa atau belum bisa terwujud. Entah karena kondisi keuangan yang belum cukup atau kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk kita pergi kesuatu tempat yang kita harapkan, semisal pergi keluar negeri. Manusia bebas pergi kemana saja namun terbatas oleh kondisinya masing-masing.
Hal ini mengingatkan kita bahwa sekalipun bebas melakukan kehendak kita, namun manusia adalah mahluk yang terbatas. Kemampuan dan kekuatan kita terbatas. Oleh sebab itu marilah kita menyadari bahwa sebagai manusia kita selalu memerlukan Tuhan sebagai sumber kekuatan. Manusia tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan yang memberi kekuatan dan kemampuan.
Yohanes 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
TANGGUNGJAWAB
Setiap perbuatan yang kita lakukan selalu akan dituntut pertanggungjawabannya dari kita. Oleh karena itu berpikirlah sebelum melakukan segala sesuatu. Kesalahan dan perbuatan jahat yang kita lakukan akan selalu dituntut pertanggungjawabannya dari kita.
Manusia memang memiliki kehendak bebas dan bisa melakukan apapun yang dikehendaki hatinya, namun manusia tetap harus mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya selama di dunia ini suatu saat nanti. Tuhan yang menciptakan manusia akan meminta pertanggungjawaban atas apa yang sudah dilakukan manusia selama hidup di dunia ini.
Pengkotbah 12:13-14 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.
Renungan Kristen Hari Ini mengajak kita untuk memahami dan merenungkan bahwa kebebasan yang kita miliki tidaklah berarti kita bebas melakukan segala sesuatu, apalagi melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan perintah Tuhan. Hidup kita memang sudah dimerdekakan melalui karya penebusan di kayu salib, namun Firman Tuhan mengingatkan kita agar tidak menggunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk berbuat dosa.
Galatia 5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Sebagai manusia dan sebagai orang percaya yang telah ditebus dalam Kristus, kita memang sudah merdeka dan memiliki kebebasan. Namun kebebasan tersebut tetaplah terbatas. Kebebasan kita terbatas pada aturan, kondisi dan tanggungjawab kita dihadapan Tuhan. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus memberkati..
Baca juga : Renungan Tentang Hati Yang Merdeka (Kisah Nyata)
Posting Komentar untuk "Bebas Tapi Terbatas"