Pakaian Pertama Manusia
Pada awal penciptaan, manusia tidak menggunakan pakaian. Disebutkan dalam kitab Kejadian bahwa mereka telanjang. Namun sekalipun telanjang mereka tidak merasa malu (Kejadian 2:25). Sebab mereka belum mengenal dosa. Ada kemuliaan Allah yang melingkupi mereka.
Berbeda setelah manusia pertama jatuh dalam dosa. Mereka kehilangan kemuliaan Allah dan mengakibatkan mereka menyadari ketelanjangan mereka. Mereka merasa malu dan menutupi aurat mereka dengan daun-daun dari pohon ara yang ada di sekitar mereka. Mereka pun menjadi takut kepada Tuhan dan bersembunyi dari hadapan Tuhan (Kejadian 3:7-8).
Singkat cerita mereka mengakui bahwa mereka telah melanggar perintah Tuhan dengan memakan buah yang dilarang oleh Tuhan. Mereka masing-masing mendapat hukuman dari Tuhan termasuk si ular yang telah membujuk Hawa. Kemudian manusia itu diusir dari taman Eden.
Namun sebelum diusir dari taman Eden kita melihat satu kejadian menarik disana. Tuhan Allah membuat pakaian untuk manusia dan mengenakannya kepada mereka. Pakaian yang dibuat dari kulit binatang.
Kejadian 3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Ketika saya membaca ayat ini, saya terharu dan terkagum akan kasih Tuhan bagi kita sebagai manusia. Sekalipun manusia sudah melanggar perintah Tuhan dan mengecewakan Tuhan, tetapi kita bisa melihat kasih Tuhan yang luar biasa. Tuhan masih sempat membuatkan pakaian dan tidak hanya membuat pakaian, tetapi Tuhan juga mengenakannya langsung kepada manusia.
Saya membayangkan betapa mengharukan peristiwa tersebut. Tuhan begitu memperhatikan manusia seperti seorang Bapa yang mengenakan pakaian kepada anaknya. Sebegitu perhatian dan sayangnya Tuhan kepada manusia sekalipun manusia sudah berdosa.
Pernahkah kita merenungkan bagaimana jika kita ada di posisi Tuhan. Menjadi seseorang yang dikhianati dan dikecewakan. Akankah kita sanggup tetap mengasihi orang tersebut. Bisakah kita tetap menyatakan kasih yang nyata dalam sebuah tindakan ?
Sebagai manusia kita justru sering membalas kejahatan dengan kejahatan. Sekalipun kita berkata bisa mengampuni seseorang, belum tentu kita mampu mewujudkan kasih kita kepada orang tersebut. Sebagian orang hanya berkata dimulut saja bahwa dia tidak lagi membenci orang yang menyakitinya. Namun bila diminta untuk mengasihi belum tentu bisa.
Terkadang untuk bertemu saja dengan orang yang menyakiti kita, kita tidak mau. Seringkali kita berkata, “oke saya sudah memaafkanmu, saya tidak membencimu, namun kalau untuk berteman lagi, bertemu lagi, nanti dulu, saya belum mau bertemu denganmu”. Belum lagi berbicara memberi sesuatu secara nyata kepada mereka yang menyakiti kita.
Bagaimana bila kita diminta meneladani Tuhan yang tetap memberikan kasih yang tewujud nyata dengan memberi pakaian kepada manusia yang telah melanggar perintah-Nya? Sanggupkah kita?
Melalui renungan kristen hari ini, kita belajar merenungkan kembali bahwa dibalik peristiwa Tuhan memberikan pakaian pertama kepada manusia dari kulit binatang, ada pelajaran penting bagi hidup kita. Setiap kali ada orang yang menyakiti kita atau mengecewakan kita, posisikan hidup kita dihadapan Tuhan. Ingatlah selalu bahwa kita manusia berdosa yang sering melakukan salah. Namun Tuhan tetap mengasihi kita.
Renungkan kembali kasih Tuhan bagi hidup kita. Tuhan sudah memberikan segalanya bagi kita. Dan Tuhan ingin kita juga meneladani kasih-Nya itu. Jika kita memang menyadari kasih Tuhan bagi hidup kita, tentu kita juga akan dimampukan Tuhan untuk mengasihi sesama kita. Termasuk mereka yang telah menyakiti, mengkhianati dan mengecewakan kita.
Setiap melihat pakaian kita, ingatlah kisah Tuhan memberikan pakaian pertama kepada manusia. Selanjutnya ingatlah kasih Tuhan bagi hidup kita. Kiranya kita dimampukan untuk terus menyatakan kasih kita kepada semua orang. Tuhan Yesus memberkati..
Posting Komentar untuk "Pakaian Pertama Manusia"