Kebaikan Atau Kejahatan Berawal Dari Hati
Hati adalah pusat kehidupan manusia. Alkitab pun berkata demikian dalam Amsal 4:23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Kebaikan atau kejahatan yang terwujud dalam tindakan atau perbuatan sebenarnya berawal dari hati. Oleh sebab itulah kita benar-benar perlu menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan.
Kondisi manusia pada zaman Nuh merupakan contoh bagaimana manusia zaman itu tidak dapat menjaga hatinya dengan baik. Bahkan Alkitab mengatakan bahwa kecenderungan hati orang-orang zaman Nuh adalah melakukan kejahatan.
Kejadian 6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Perbuatan atau tindakan jahat merupakan buah dari hati yang jahat. Bahkan baik atau tidaknya perkataan kita juga adalah pancaran dari hati kita.
Matius 12:34 Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
Hal ini penting untuk kita renungkan dan perhatikan. Pastikan setiap hari bahkan setiap saat kita menjaga hati dari segala yang jahat. Bahkan kejahatan yang belum dilakukan dalam tindakan nyata, artinya masih ada dalam hati adalah tetap suatu kejahatan di hadapan Tuhan. Hati adalah medan pertempuran yang harus kita selalu menangkan.
Dalam sepuluh hukum Tuhan, kita bisa mendapati bahwa mengingini sesuatu dari orang lain juga merupakan kejahatan. Keinginan itu adalah sesuatu yang masih ada dalam hati kita dan belum merupakan suatu tindakan nyata. Namun dimata Tuhan keinginan dalam hati yang tidak tepat dan cenderung bisa dikatakan adalah iri hati merupakan sebuah kejahatan.
Keluaran 20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu."
Mengingini dalam ayat tersebut dimaksudkan adalah keinginan ingin merebut atau menguasai apa yang dimiliki sesama kita. Inilah yang tidak boleh, sebab hal itu adalah kejahatan dihadapan Tuhan. Lagi-lagi kita melihat bahwa sesuatu yang baru di dalam hati tetaplah sesuatu yang menjadi perhatian Tuhan. Baik itu merupakan kebaikan maupun kejahatan.
Hal tersebut tidaklah mengherankan sebab Tuhan memanglah pribadi yang memandang hati. Jadi tidak peduli apa yang kita lakukan kalau hati kita jahat, maka itu adalah juga kejahatan di hadapan Tuhan. Perbuatan jahat pasti berasal dari hati yang jahat. Tetapi perbuatan baik belum tentu didasari dengan hati yang baik. Sebab manusia bisa melakukan sesuatu yang kelihatan baik, namun ternyata hatinya jahat.
Oleh sebab itu, pastikan lebih dulu hati kita dipenuhi kebaikan sehingga perbuatan kita pun akan ikut baik. Namun bila hati kita jahat, maka sudah pasti apa yang kita lakukan adalah kejahatan dihadapan Tuhan. Bahkan sekalipun yang kita lakukan seolah “baik” tetapi bila motivasi hati kita jahat saat melakukan hal tersebut, maka itu merupakan hal yang jahat dihadapan Tuhan.
Renungan Kristen Hari Ini ingin mengingatkan kita semua bahwa kebaikan atau kejahatan itu berawal dari hati kita. Ingat pula bahwa Tuhan adalah pribadi yang selalu menilai dan memandang manusia dari hatinya. Alkitab mengatakan bahwa “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" (I Samuel 16:7). Selamat menjaga hati dengan segala kebaikan, Tuhan memberkati..
Posting Komentar untuk "Kebaikan Atau Kejahatan Berawal Dari Hati"