Doa Orang Fasik VS Doa Orang Benar
Berdoa merupakan komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Berdoa menyatakan sebuah hubungan antara dua pribadi yang saling berbincang. Oleh karenanya, berdoa tidaklah bisa dipisahkan dari pribadi orang yang melakukannya. Ketika berdoa berarti seseorang sedang membawa seluruh pribadi dan kehidupannya menghadap dan berbicara kepada Tuhan.
Orang fasik dan orang benar bisa saja sama-sama berdoa kepada Tuhan. Tidak ada yang melarang seseorang untuk berdoa kepada Tuhan. Namun tentu akan ada perbedaan yang jauh antara doa orang fasik dan doa orang benar. Sebab berdoa bukan hanya sekedar perkataan, namun berdoa menyangkut seluruh kehidupan seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan.
DOA ORANG FASIK
Amsal 15:8-9 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya. Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya.
Ayat tersebut diatas merupakan ayat yang dengan keras menegur kemunafikan orang-orang fasik yang mempersembahkan korban kepada Tuhan. Tuhan tidak akan berkenan kepada ibadah dalam bentuk korban yang tidak disertai dengan kebenaran, keadilan, kebaikan dan kejujuran. Doa orang jujur dikenan Tuhan. Kejujuran merupakan kunci kebahagiaan hidup.
1 Samuel 15:22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
Mazmur 40:7-9 Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
Dari beberapa ayat diatas kita bisa memahami bahwa orang fasik bisa saja datang beribadah dan berdoa bahkan disertai dengan korban persembahan. Namun apabila kehidupannya tidak sejalan dengan kebenaran dan kehendak Tuhan, maka semua itu sia-sia bahkan dikatakan sebagai suatu kekejian.
Percuma saja seorang berdoa dan membawa korban persembahan bila kehidupannya jahat, berlaku tidak adil dan hidup diluar kehendak Tuhan. Misalkan saja seseorang dapat saja membawa persembahan kepada Tuhan, namun dari hasil yang tidak benar seperti hasil korupsi, menipu atau bisnis yang merugikan orang lain. Maka persembahannya adalah kekejian bagi Tuhan.
Atau bisa saja orang datang berdoa kepada Tuhan, tetapi tidak benar-benar menyesal atau bertobat, maka hal tersebut merupakan kekejian. A.F. Walls pernah mengatakan “Tuhan tidak boleh didamaikan dengan korban dari orang yang sebenarnya tidak menyesal.” Amsal 28: 9 juga mengatakan “Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian”.
DOA ORANG BENAR
Sebaliknya doa orang yang benar akan dikenan-Nya (Amsal 15:8b). Hanya doa orang-orang yang benar dan berusaha untuk hidup dalam kehendak dan jalan Tuhanlah yang akan diterima oleh Tuhan. Bahkan kalau kita memperhatikan kembali Amsal 15:8, kita bisa melihat sebuah perbandingan. Doa orang fasik yang disertai dengan korban adalah kekejian, sebaliknya doa orang benar sekalipun tidak disertai dengan korban persembahan diperkenan oleh Tuhan.
Artinya doa orang yang benar sekalipun tidak disertai dengan korban persembahan, namun disertai dengan perkataan, sikap dan perilaku kehidupan yang benar akan diperkenan oleh Tuhan. Ingat bahwa Tuhan tidak bisa dipermainkan oleh manusia. Tuhan tahu dan menyelidiki setiap kehidupan manusia. Apakah manusia tersebut sungguh-sungguh berusaha hidup benar dihadapan Tuhan atau tidak.
Sekalipun tidak ada kebenaran manusia yang sempurna, namun Tuhan melihat kesungguhan hati kita yang berusaha hidup benar. Sebab kita tahu bahwa memiliki hati yang benar lebih sulit daripada berkata tentang sesuatu yang benar. Mengucapkan doa dengan perkataan yang baik dan indah lebih mudah daripada mempraktekannya dalam hidup.
Tetapi ingatlah bahwa Tuhan melihat kesungguhan usaha kita untuk hidup dalam kebenaran-Nya. Amsal 15:9b tadi mengatakan “siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya. Artinya adalah orang yang sungguh berusaha agar hidupnya selalu dalam kebenaran Tuhan. Orang yang memiliki hasrat untuk hidup benar inilah yang dikasihi Tuhan dan doanya berkenan dihadapan Tuhan. Bahkan Firman Tuhan juga mengatakan bahwa doa orang yang benar besar kuasanya (Yakobus 5:16b).
Oleh sebab itu, marilah kita bangun kehidupan kita terlebih dahulu dalam kebenaran Tuhan sehingga doa-doa serta ibadah kita menjadi berkenan dihadapan Tuhan. Renungkanlah bahwa ukuran kerohanian seseorang tidaklah hanya dari ibadah dan doanya saja, namun juga dari bagaimana perkataan, sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus memberkati..
Posting Komentar untuk "Doa Orang Fasik VS Doa Orang Benar"