Pengaruh Keluarga dalam Menentukan Pilihan
Dalam hidup ini ada hal dimana kita tidak bisa memilih, tetapi sebaliknya ada hal dimana kita suka atau tidak harus menentukan pilihan. Kelahiran dan kematian adalah dua hal yang kita tidak bisa pilih kapan dan dimana akan terjadi.
Diantara dua hal tersebut yakni kelahiran dan kematian ada yang namanya kehidupan. Dalam kehidupan inilah fase dimana manusia selalu diperhadapkan dengan pilihan. Suka atau tidak manusia harus menentukan pilihan, bahkan ketika tidak memilih itu juga merupakan pilihan untuk tidak memilih apapun.
Dalam fase kehidupan inilah kita diwajibkan memilih. Dari sejak kita bangun pagi kita sudah diperhadapkan dengan berbagai pilihan. Mau berdoa dulu atau langsung pegang handphone. Mau cuci muka dulu atau langsung mandi. Dan lain sebagainya, sepanjang hari kita diperhadapkan dari satu pilihan ke pilihan lain.
Namun bagaimana tentang hal-hal dalam hidup ini yang tidak bisa kita pilih? Saya percaya bahwa hal yang kita tidak bisa pilih atau hal yang Tuhan tentukan bagi kita adalah yang terbaik. Misalkan saja keluarga yang juga merupakan hal yang tidak bisa kita pilih. Artinya kita tidak bisa memilih dikeluarga mana kita dilahirkan. Namun saya percaya ada maksud dan rencana Tuhan yang indah ketika Tuhan menempatkan kita ditengah sebuah keluarga.
Dalam keluarga inilah keputusan kita terhadap pilihan-pilihan dalam hidup ini ditentukan. Dalam keluarga inilah kita belajar untuk memilih diantara bersyukur atau bersungut-sungut atas semua yang tidak bisa kita pilih.
Ketika sebuah keluarga mendapat anugerah seorang anak, maka ada pilihan untuk bersyukur atau mengeluh. Loh kok bisa punya anak mengeluh? Nyatanya ada juga kok yang mengeluh, entah karena anak yang lahir tidak sesuai keinginan (ingin anak laki-laki tetapi dapat perempuan) atau karena merasa tidak tepat waktu (orang bilang kebobolan atau kecolongan).
Dari pilihan yang diambil sebuah keluarga ketika mendapat anak saja kita dapat melihat bahwa perlakuan terhadap anak tersebut akan sangat dipengaruhi dari keputusan orang tuanya. Perlakuan orang tua terhadap anak akan berpengaruh kepada perkembangan anak yang berujung pada pengaruh terhadap sikap anak dalam mengambil keputusan. Jadi jelas bahwa keluarga memberikan pengaruh yang besar bagi kita dalam menentukan pilihan-pilihan dalam hidup ini.
Pilihan Hidup yang Berpengaruh Sampai Kekekalan
Diantara sekian banyak pilihan dalam hidup, ada beberapa pilihan yang harus sangat kita perhatikan, karena pilihan tersebut menentukan kehidupan kita dalam kekekalan. Pilihan tersebut adalah;
1. Pilihan iman
Yosua 24:15 (TB) Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
Keluarga sangat menentukan pilihan iman seseorang. Sebab apabila orangtuanya adalah seorang yang beriman, maka hampir dipastikan anaknya juga akan mengikuti iman orangtuanya. Kepada siapa kita percaya dan beribadah saat ini pastilah hasil dari pengaruh keluarga.
Tahukah kita bahwa warisan yang paling berharga bagi anak dan cucu kita bukanlah harta, tetapi iman. Sebab iman inilah yang akan membawa kehidupan kita kepada kekekalan. Jadi, pastikan kita memberikan contoh yang benar dalam hal beriman kepada Tuhan. Iman yang dapat dilihat dari kesetiaan kita beribadah kepada Tuhan.
Percayalah ketika kita bisa menjadi teladan dalam iman dan ibadah kita, maka keluarga kita juga akan melakukan hal yang sama. Mereka akan menentukan pilihan mereka sendiri untuk beriman dan beribadah kepada Tuhan, bukan lagi karena ikut-ikutan semata.
2. Pilihan untuk taat
Dalam kitab 1 Raja2 11:1-11 dikisahkan bagaimana Salomo jatuh pada penyembahan berhala dan ketidaktaatan kepada Tuhan. Hal ini disebabkan karena Salomo salah dalam menentukan pilihan hidup.
Salomo memilih untuk memiliki banyak istri yang berasal dari bangsa lain yang tidak mengenal Tuhan. Padahal mengenai hal tersebut sudah diperingatkan oleh Tuhan agar tidak mengambil istri dari bangsa lain. Sebab mereka dapat mempengaruhi untuk menyembah dewa mereka. Dan hal inilah yang pada akhirnya benar-benar terjadi dalam hidup Salomo.
Pengaruh dari istri-istri tersebut membuatnya jatuh dalam penyembahan berhala. Kesalahan Salomo tersebut juga berdampak bagi anak-anaknya bahkan kerajaan Israel, yang pada akhirnya harus terpecah menjadi dua kerajaan.
Dari kisah ini kita belajar bahwa pilihan untuk taat kepada Tuhan sangat dipengaruhi oleh keluarga atau orang-orang terdekat kita. Maka usahakanlah diri kita untuk menjadi pribadi yang taat kepada Tuhan. Sebab ternyata ketidaktaatan kita bukan hanya berdampak bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi keluarga kita.
Mari bangun kehidupan yang berkenan dan taat kepada Tuhan agar kita dapat menjadi pengaruh yang baik bagi keluarga kita. Dan berdoalah senantiasa agar kita juga dapat memilih yang benar dari pengaruh keluarga kita. Artinya bila ada keluarga kita yang hidup tidak berkenan dan tidak taat, maka kita tetap bisa memilih untuk tetap taat. Sehingga kita bisa menjadi pengaruh yang benar bagi keluarga kita.
3. Pilihan untuk melayani
Lukas 1:38 (TB) Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Pilihan penting berikutnya adalah pilihan tentang sikap mau melayani. Pelayanan yang dimaksud tentu bukan terbatas pada pelayanan mimbar di gereja saja, tetapi mencakup pelayanan dalam kehidupan sehari-hari kita. Sikap hati seorang hamba yang mau melayani satu dengan yang lain justru dimulai dalam kehidupan keluarga.
Bila setiap anggota keluarga memiliki sikap mau melayani maka semua akan dapat terlayani. Sebaliknya bila setiap anggota keluarga hanya menuntut untuk dilayani, maka pada akhirnya justru tidak ada yang terlayani.
Sikap saling melayani bukanlah suatu hal yang instan. Ini merupakan sesuatu yang harus kita bangun. Sesuatu pilihan yang diwujudkan dalam sebuah komitmen. Bila setiap anggota keluarga dapat menjadi teladan dalam hal melayani, maka sikap ini akan terbawa kedalam kehidupan bermasyarakat dan bergereja.
Dalam pilihan-pilihan tersebut diatas, keluarga sangat berperan penting dan memberikan pengaruh dalam setiap pengambilan keputusan dari anggotanya. Memang ada beberapa faktor yang mempengaruhi kita dalam mengambil keputusan atau pilihan. Namun dari faktor-faktor tersebut, faktor keluargalah yang paling berpengaruh.
Oleh sebab itu kita perlu menjadikan diri kita sebagai orang yang senantiasa memilih pilihan yang benar sehingga orang disekitar kita atau keluarga kita juga bisa memilih yang benar. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus memberkati..
Posting Komentar untuk "Pengaruh Keluarga dalam Menentukan Pilihan"