Mendoakan Musuh
Matius 5:43-44 (TB) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Mengasihi Musuh adalah Bagian dari Mengasihi Tuhan
Kasih Tuhan luar biasa bagi manusia. Tuhan sudah memberikan segalanya bagi manusia, maka kita harus mengasihi Tuhan. Mengasihi Tuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara mengasihi Tuhan adalah dengan mengasihi sesama. Termasuk musuh karena mereka juga sesama kita, seperti yang tercatat dalam Matius 5:43-44.
Dalam Perjanjian Lama sebenarnya juga sudah banyak disampaikan firman mengenai mengasihi sesama. Ini menegaskan pada kita bahwa Tuhan memang menghendaki kita untuk mengasihi sesama termasuk "musuh" kita. Dalam Perjanjian Lama tidak ada firman bencilah musuhmu, yang ada justru sebaliknya yaitu mengasihi musuh. Jadi dalam seluruh bagian Alkitab Tuhan menghendaki kita untuk mengasihi musuh kita.
Beberapa Contoh ayat dalam Alkitab tentang mengasihi musuh:
Keluaran 23:4-5 (TB) Apabila engkau melihat lembu musuhmu atau keledainya yang sesat, maka segeralah kaukembalikan binatang itu.
Apabila engkau melihat rebah keledai musuhmu karena berat bebannya, maka janganlah engkau enggan menolongnya. Haruslah engkau rela menolong dia dengan membongkar muatan keledainya.
Amsal 24:17-18 (TB) Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok, supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu.
Amsal 25:21 (TB) Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.
1 Korintus 4:12b-13a (TB) Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah
Roma 12:14 (TB) Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
Roma 12:17 (TB) Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
Roma 12:19-21 (TB) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Dari ayat-ayat Alkitab diatas kita bisa melihat bahwa Tuhan dengan jelas dan tegas memerintahkan kita untuk mengasihi musuh kita. Dengan cara bagaimana kita mengasihi musuh kita atau orang yang melakukan kejahatan pada kita?
Matius 5:44 menjelaskan bagi kita bahwa kita bukan hanya dituntut untuk tidak membalas, tetapi lebih dari itu, yaitu mangasihi orang yang membenci/memusuhi kita dengan berdoa bagi mereka.
Musuh kita tentu adalah iblis, tetapi seringkali kita menjadikan orang sebagai musuh karena sakit hati, marah, benci dll. Dalam konteks inilah Yesus berbicara mengenai musuh.
Bagi orang Israel, semua orang non Yahudi adalah musuh. Oleh sebab itu ada ajaran bencilah musuh. Pada jaman modern "musuh" tidaklah selalu orang yang jauh atau yang tidak kenal. Terkadang itu terwujud dalam diri orangtua, anak, kakak adik, saudara, bahkan saudara seiman yang mana kita merasa benci, kecewa, sakit hati dll.
Ketika kita menyimpan kebencian, maka tanpa sadar kita sedang manganggap atau menjadikan orang tersebut musuh. Ketika ada orang yang menganiaya kita (tidak selalu fisik) dan kita tidak mau mengampuni dan melupakan kesalahannya, maka tanpa sadar kita menjadikan dia musuh kita.
BERDOA BAGI MUSUH DAN ORANG YANG MENGANIAYA KITA
Doa merupakan perwujudan dari kasih kepada musuh. Memang Sulit bahkan mustahil untuk mangasihi musuh tanpa melibatkan Tuhan. Oleh karena itulah kita perlu berdoa untuk hal ini. Doa adalah cara kita untuk mampu mengasihi musuh, karena kita melibatkan Tuhan.
Doa untuk musuh adalah teladan Yesus.
Lukas 23:34 (TB) Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Jika penyiksaan dan salib tidak bisa membungkam doa Yesus untuk orang yang memusuhiNya, maka rasa sakit, kesombongan, prasangka, atau kemalasan apa yang bisa membenarkan bungkamnya diri kita sehingga tidak berdoa untuk orang yang memusuhi dan menganiaya kita.
Berdoa untuk musuh atau orang yang menganiaya kita, membuat kasih kita kepada orang itu bertumbuh. Melalui perantaraan doa, kita pergi kepada musuh kita, berdiri disisinya dan memohon untuk dia kepada Allah. Tidak ada orang yang bisa berdoa untuk orang lain dan tetap membencinya.
Pada waktu ia membawa dirinya sendiri dan orang yang ia benci kepada Allah, sesuatu terjadi. Kita tidak bisa membenci orang lain di hadapan Allah.
Tidak mungkin berdoa tanpa mengasihi atau mendapati kasih kita bertumbuh. Kita harus mulai berdoa untuk dia sebelum kita menyadari bahwa kita mengasihinya.
Cara yang paling baik untuk belajar dan menumbuhkan kasih kita kepada musuh adalah dengan berdoa baginya.
Posting Komentar untuk "Mendoakan Musuh"