Integritas: Menjadi Diri Kita yang Seutuhnya
Seseorang semestinya memiliki integritas sehingga dapat menjadi seseorang yang bisa dipercaya. Dengan integritas, maka seseorang menjadi dirinya seutuhnya. Integritas merupakan sumbu kesatuan yang utuh dari pribadi seseorang.
Apa yang diucapkan, apa yang diperlihatkan dan apa yang dilakukan merupakan suatu kesatuan yang utuh dan tidak saling bertentangan, namun sesuatu yang sama dan saling mendukung. Dengan integritas seseorang akan dapat taat dan tulus dalam melakukan segala sesuatu. Dilihat atau tidak dilihat orang tersebut akan tetap taat dan tulus melakukan segala sesuatu.
Orang yang berintegritas tidak akan munafik, semua dilakukan karena memang itu yang ingin dilakukan dan itu pula yang dipikirkan. Tidak ada maksud lain di balik semua yang dilakukan, itulah ketulusan.
Bagaimana Cara Memiliki Integritas dalam Hidup?
Integritas ini dapat kita miliki jika kita memiliki kesadaran bahwa Tuhan itu maha tahu sampai kedalaman hati seseorang. Dengan menyadari bahwa Tuhan selalu mengawasi dan melihat kehidupan kita, maka kita akan menjadi pribadi yang tidak asal berpikir, berkata dan berbuat.
Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan itu maha tahu. Tidak ada yang dapat kita sembunyikan dihadapan Tuhan. Kita bisa menipu sesama kita manusia, namun tidak dengan Tuhan. Coba baca dan renungkan ayat-ayat Alkitab berikut ini:
Mazmur 139:1-24 (TB)
Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.
Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau.
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah, yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia.
Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau? Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku.
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Amsal 3:6 (TB) Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Mari belajar mengakui Tuhan dalam segala tingkah laku kita. Biarkanlah hidup kita dituntun dalam jalan kebenaran yang menuju ke pada hidup yang kekal dan bukan kebinasaan. Berpikir benar, berkata benar dan berlaku benar.
Milikilah integritas dalam hidup ini sehingga kita menjadi diri kita yang seutuhnya. Bukan pikiran dan hati kita jahat namun kita berpura-pura baik. Sebab Tuhan tahu seutuhnya tentang diri kita. Tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus memberkati..
Posting Komentar untuk "Integritas: Menjadi Diri Kita yang Seutuhnya"