Ketika Bingung untuk Berdoa
Pernahkah kita merasa sulit untuk berdoa?
Kita bingung mau berkata-kata seperti apa kepada Tuhan, kita takut salah berkata kepada Tuhan, kita malu mengungkapkan permohonan kita yang mungkin sangat sepele, kita ragu apa kita layak meminta sesuatu kepada Tuhan.
Renungan hari ini akan berbicara tentang apa yang Yesus ajarkan bagi kita untuk berdoa. Jika kita memahami hakekat berdoa, maka kita tidak akan merasa bingung untuk berdoa.
Mari kita baca Lukas 11:1-13 (TB)
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."
Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.
Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Berdoa itu pada hakekatnya sama seperti kita sedang berbicara kepada Bapa kita..
1. Kalau hubungan kita baik dengan Bapa kita, maka kita tidak akan bingung untuk berbicara denganNya.
Seorang anak yang memiliki hubungan yang baik dengan Bapaknya akan mudah berbicara dan berkomunikasi. Sebaliknya bila hubungan anak dengan bapaknya sedang ada persoalan atau memang kurang harmonis, maka akan sulit untuk keduanya bisa berbicara dan berdialog dari hati ke hati.
Demikan juga hubungan kita dengan Tuhan yang adalah Bapa kita. Bila hubungan kita dengan Tuhan sedang ada persoalan, artinya kita mungkin melakukan dosa dan kesalahan, maka itu dapat menghambat doa atau komunikasi kita dengan Tuhan.
Oleh karena itu, pastikan kita selalu menjaga hubungan kita dengan Tuhan. Hiduplah taat dan setia kepadaNya sehingga kita tidak akan mengalami kesulitan untuk berdoa. Datanglah kepadaNya dan mintalah ampun atsa segala dosa dan kesalahan kita.
2. Kalau kita tau kita sedang bicara dengan Bapa kita, maka kita tidak akan ragu dan malu untuk berbicara dengan Dia.
Seorang anak akan selalu berbicara apa adanya kepada orangtuanya. Seorang anak biasanya akan berbicara secara lugas dan tidak pernah berbelit-belit. Sebab seorang anak mengerti dengan persis bahwa bapaknya menyayangi dan mengasihinya.
Sikap inilah yang perlu kita miliki. Kita mesti mengerti dan yakin bahwa Tuhan adalah Bapa kita yang baik. Bapa yang selalu mengasihi kita dengan kasihNya yang besar. Bila kita menyadari hal ini, maka kita tidak akan pernah ragu apalagi malu untuk menaikan da-doa kita kepada Tuhan.
3. Kalau kita tau kita sedang berbicara dengan Bapa kita, kita tidak akan merasa tidak layak tetapi juga tetap menaruh hormat kita kepadaNya
Sedekat apapun hubungan seorang anak dengan bapaknya, dia akan tetap menghormati bapaknya. Meskipin berbicara lugas dan tanpa malu-malu, namun seorang anak yang baik akan tetap segan dan hormat kepada bapaknya.
Demikian juga kita dengan Tuhan. Sekalipun Tuhan adalah Bapa kita, tidaklah kemudian berarti kita bisa seenaknya sendiri dalam berdoa. Ada norma yang berlaku, yaitu kita tetap harus hormat dan takut akan Tuhan.
Sikap hormat yang kita bisa tunjukan dari sikap dan cara kita berdoa serta kata-kata kita dalam berdoa. Tidak boleh kita bersikap dan berdoa dengan sembarangan atau berkata-kata seenak kita sendiri. Akrab dan dekat dengan Tuhan tidaklah menghilangkan rasa hormat kita kepadaNya.
Beberapa hal diatas kiranya membuat kita mengerti dan memahami tentang hakekat berdoa. Diatas semua itu ada Roh Kudus yang akan memampukan kita untuk berdoa kepada Bapa kita yang di Sorga. Ketika kita sedang bingung untuk berdoa, ingatlah bahwa hakekat berdoa adalah seperti kita sedang berbicara kepada bapak kita, ada keakraban tetapi juga ada rasa hormat.
Posting Komentar untuk "Ketika Bingung untuk Berdoa"