Yesus adalah Terang
Apa yang dikatakan oleh Alkitab mengenai keadaan dunia ini semakin nyata. Dimana keadaan semakin rumit dan gelap. Orang semakin egois dan kasih semakin hilang. Apa yang menjadi kebenaran dapat dibalik menjadi ketidakbenaran. Dan ketidakbenaran dibalik menjadi kebenaran.
Banyak cara yang dipakai oleh seseorang demi kenyamanan dirinya sendiri. Meskipun itu harus mengorbankan orang lain. Sehingga ada istilah “jujur bukan lagi mujur, tetapi hancur.” Dan hal itu menjadikan seseorang memilih dalam posisi aman meskipun harus melakukan sebuah ketidajujuran, ketidakadilan dan ketidakbenaran.
Misalnya dilingkungan kerja, ada orang-orang yang berani menjatuhkan kedudukan orang lain, supaya dapat diangkat ke posisi yang lebih tinggi. Para penjual mencampuri bahan-bahan yang berbahaya demi meraup keuntungan yang lebih besar. Begitu juga dilingkungan sekolah, politik ataupun keluarga sekalipun.
Ada juga masyarakat yang berbuat anarkis dan main hakim sendiri terhadap pencuri sandal, ranmor dll. Bahkan mereka berani membakar hidup-hidup tanpa ada rasa belas kasihan. Selain itu, masih banyak contoh lain yang serupa dengan apa yang sudah disebutkan diatas.
Dengan diperhadapkan keadaan yang seperti itu, bagaimana sikap hidup kita seharusnya? Yesus memberikan suatu teladan sikap menghadapi keadaan zaman yang sangat bertentangan dengan prinsip dan kualitas hidup yang sebenarnya.
Seperti tercatat dalam Injil, Yesus sudah menyatakan diriNya. Yesus menyatakan diri sebagai air hidup dan juga roti hidup. Kali ini kita akan belajar mengenai penyataan diriNya sebagai terang dunia.
Teladan Yesus ditengah kegelapan dunia menurut Yohanes 8:12-36.
1. Yesus Melihat dari sudut Pandang Tuhan
Yesus menyatakan diriNya sebagai terang dunia. Pernyataan Yesus ini dimaksudkan secara kontekstual, karena pada waktu itu selesai perayaan pondok daun. Pondok daun merupakan perayaan keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dimana pada waktu itu, Allah menyatakan diri sebagai tiang api dimalam hari untuk menuntun bangsa Israel terus berjalan menuju tanah perjanjian.
Karena itulah, ketika Yesus mengatakan mengenai terang, orang-orang sudah langsung menangkap maksudNya. Karena terang berbicara mengenai Allah (Mazmur 27:1; Yes 60:19; Ayub 29:3; Mikha 7:8). Untuk itu, orang-orang menuntut sesuatu yang paling tinggi dari perkataan Yesus. Orang-orang Farisi melawan pernyataan itu dengan satu pertanyaan mengenai saksi.
Karena memang pada waktu itu tanpa ada saksi lebih dari satu, maka suatu kesaksian menjadi tidak sah (ay.13,17). Tetapi Yesus meresponi dengan tenang. Dan mencoba menjelaskan keberadaanNya. Yesus menyatakan kausaNya, sehingga tidak perlu saksi lain. Karena Allah telah memberikan otoritas tertinggi kepada Yesus.
Yesus tidak sendiri melainkan Dia bersama dengan Bapa yang mengutusNya. Hal ini tidak dapat dipahami oleh orang-orang Farisi. Mereka meminta Yesus untuk menunjukkan Bapa itu kepada mereka (ay.19). Dan Jawaban Yesus menjadi inti dari pengertian ini, yaitu harus ada pengenalan terlebih dahulu terhadap terang itu. Karena ketika sudah mengenal Yesus, berarti mengenal Bapa juga.
Pengenalan akan Bapa sangat sentral, dan itu yang akan menuntun manusia menjalani kehidupannya. Melalui Roh Kudus yang sudah ada didalam kita yang menjadi saksi dan menjadikan kita dapat melihat Bapa melalui Yesus.
Ketika kita mengenal Tuhan yang adalah Bapa kita, maka kita tidak akan menjalani kehidupan ini dalam kegelapan. Segala sesuatunya akan kita lihat dari sudut pandang Tuhan.
2. Yesus Hidup dalam Cara Hidup Kerajaan Sorga
Pengenalan akan terang menjadikan kita bukan hanya mengenal Bapa, tetapi menjadikan kita pindah warga negara, dari dunia ke sorga. Yesus yang adalah terang dunia telah mengatakan bahwa Ia datang dari sorga (ay.23).
Yesus datang dari tempat dimana manusia tidak bisa datang ke sana. Ia datang untuk memberikan kehidupan kepada mereka yang percaya dan mau mengenal Dia. Supaya manusia tidak mati dalam keberadaan dosa mereka (ay.21,24). Karena manusia berasal dari dunia yang penuh dengan dosa.
Dalam hal ini Yesus memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menerima Dia. Yesus sendiri sadar bahwa tidak selamanya Dia ada di dunia. Untuk itu, Dia menyampaikan bahwa Dia akan pergi. Setelah pergi, mereka akan mencari Dia tetapi mereka tidak akan menemukan Dia, atau dalam arti lain akan terlambat dan mati dalam dosa mereka.
Yesus akan kembali kepada Bapa dan kemuliaanNya, dan inilah yang tidak bisa diikuti oleh mereka. Satu-satunya cara untuk dapat bersama dengan terang itu adalah menerima Dia, dan mengenalnya dengan sungguh-sungguh. Hal itu menandakan bahwa dosa membawa keterpisahan kepada Allah, sebaliknya percaya kepada terang membawa hubungan kita semakin erat dan menjadikan kita warga negaraNya dan bersama-sama dalam persekutuanNya.
Karena kita juga adalah warga negara Sorga maka kita juga wajib hidup dalam tata cara sorga. Kerajaan Sorga berbicara mengenai kasih Allah, maka sekalipun kita masih ada di dunia, namun kita hidup dalam hukum sorga yaitu kasih.
Kasih akan mengusir kegelapan dan kejahatan. Kasih membuat hidup kita menjadi berwarna dan terang benderang.
3. Yesus Hidup sebagai Orang Merdeka
Selanjutnya adalah ketika kita percaya dan mengenal terang itu, kita akan menjadi orang yang merdeka (ay.32). Merdeka dari perbudakan dosa. Karena setiap orang yang berdosa adalah hamba dosa (ay.34). Akan tetapi orang-orang tidak menyadari akan hal itu. Setahu mereka, kemerdekaan adalah bahwa mereka merupakan keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun.
Mereka masih berfikir dengan apa yang harafiah. Karena memang itu yang mereka terima dari ajaran para ahli taurat dan orang-orang farisi. Tapi meskipun demikian, ada orang-orang yang percaya dengan apa yang Yesus sampaikan (ay.30). Yesus menyampaikan bahwa percaya berarti tinggal tetap di dalam FirmanNya.
Karena dengan tinggal tetap didalam firman, mereka akan menemukan kebenaran. Dan kebenaranNya itulah yang akan memerdekakan mereka (ay.32). Dan mereka yang tinggal tetap dalam firman, selain merdeka, mereka juga akan disebut murid-murid Tuhan. Merdeka artinya terbebas dari dosa. Mereka tidak lagi ada dibawah kekuasaan dosa, melainkan mereka sudah berada dibawah kekuasaan Tuhan.
Hamba dosa berarti kehidupannya berada dibawah kendali dosa. Dosa sudah mendarah daging. Sehingga tidak ada kesadaran, bahkan sudah menjadi kebiasaan. Sekalipun dia ingin lepas dan tidak mau melakukannya, ia tidak bisa.
Dosa terus akan membawa kita semakin menjauh dari Allah dan tidak mengetahui kebenaran. Untuk itu, mari kita menjadi orang-orang yang percaya kepadaNya dengan sungguh-sungguh dan tinggal tetap dalam firmanNya. Supaya kita diberikan pengetahuan akan kebenaran, dan kita dimerdekakan dari dosa.
Percaya merupakan syarat pertama untuk kita mengenal Yesus. Yesus yang adalah terang telah datang ke dunia. Ia peduli dan mengerti keberadaan manusia yang berada dibawah perbudakan dosa. Sehingga pengenalan akan Bapa, kebenaranNya, menjadi gelap dan hilang. Tetapi Yesus yang adalah terang telah datang dan menerangi hati manusia yang percaya kepadaNya.
Untuk dapat melihat kembali kemuliaan Tuhan. sehingga kebenaranNya yang mememerdekakan kita akan membawa kita hidup bersama-sama dengan Tuhan karena kita telah menjadi warga negara sorga. Mari kita kembali merenungkan kehidupan kita, dan menjadi orang-orang yang percaya kepada terang itu, dan jangan sia-siakan kesempatan yang sudah terang itu berikan buat kita. Jangan dengan setengah-setengah dalam mempercayai Tuhan.
Kita hidup ditengah-tengah masyarakat yang majemuk dengan berbagai persoalan. Tetapi mari kita seperti Yesus yang hadir sebagai terang. Supaya orang-orang dapat diterangi oleh kebenaranNya, mereka mau percaya dan menerimaNya.
Mereka yang masih dikendalikan oleh dosa mereka, mereka dapat berbalik. Tidak lagi takut untuk berbuat sesuatu yang baik dan benar. Mereka berani jujur dan tidak takut hancur. Mari kita bersama Roh Kudus turut bersaksi kepada mereka yang masih tinggal dalam kegelapan, dan yang masih menjadi hamba dosa. Supaya mereka juga dimerdekakan, sama seperti kita yang telah dimerdekakan. Mereka boleh mengenal bahwa Yesus adalah terang dunia.
Posting Komentar untuk "Yesus adalah Terang"