3 Cara Mendidik Anak agar Berjiwa Besar
Dalam Yosua 24:1-28 diceritakan mengenai Yosua yang dipilih menggantikan Musa menjadi pemimpin Israel dan membawa bangsa itu memasuki tanah Kanaan memberikan nasihat terakhir bagi bangsa Israel. Bila kita amati dalam kisah tersebut, maka kita melihat bahwa fokus dari Yosua adalah tentang keluarga yang berkenan di hadapan Allah.
Yosua berharap dapat meneruskan nilai-nilai kebenaran kepada generasi setelahnya. Dia juga berharap agar para orangtua dan orang yang telah dewasa dapat mendidik anak-anak mereka menjadi anak yang berjiwa besar.
Berikut Cara Mendidik Anak agar Berjiwa Besar:
1. Mendidik Anak dalam Dasar Firman Tuhan
Yosua 24:2 Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain.
Yosua mengawali nasehatnya dengan berkata, “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel…” Hal ini menunjukan bahwa apa yang diajarkannya kepada bangsa Israel bersumber dan berdasarkan Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah pondasi kehidupan orang percaya yang harus diajarkan sejak dari masa kanak-kanak.
Ketika anak-anak dididik dalam dasar Firman Tuhan, maka mereka akan mengenal dan mengerti kebenaran yang bersumber dari Firman Tuhan. Nilai-nilai kehidupan yang dilandaskan akan Firman Tuhan dapat menjadikan anak-anak memiliki karakter ilahi.
Sebagai orangtua kita perlu waspada akan nilai-nilai kehidupan yang berasal dari sumber-sumber lain diluar Firman Tuhan. Sebab ada banyak nilai-nilai yang ditawarkan dalam pergaulan dan lingkungan anak termasuk bahkan di sekolah yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Oleh karena itu, sebagai orangtua kita perlu memastikan Firman Allah tetap menjadi sumber pendidikan bagi anak-anak kita (bdk 2Tim 3:16-17). Hal ini penting agar anak-anak betumbuh dalam landasan yang benar.
Jadi mari kita renungkan, Apakah kita sudah mendidik anak-anak kita dalam dasar Firman Tuhan ?
2. Mendidik Anak untuk Beribadah dengan Tulus dan Setia
Yosua 24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
Yosua mengingatkan agar sebagai orang tua kita memiliki ketulusan dan kesetiaan dalam beribadah. Dengan demikian dapat menjadi teladan bagi generasi dibawahnya. Ketulusan selalu berkaitan dengan motivasi, sedangkan kesetiaan merupakan sikap yang tidak mudah berubah. Ibadah bukan untuk mengejar berkat semata, namun untuk menaikan syukur dalam ketulusan serta wujud penyembahan yang dilakukan dengan setia.
Ibadah juga bukan untuk unjuk diri agar dilihat orang sehingga kita berlomba untuk “terlihat beribadah”. Firman Tuhan berkata bahwa ibadah yang disertai rasa cukup, memberi keuntungan yang besar (1Tim 6:6). Ibadah yang disertai rasa cukup artinya ibadah yang kita lakukan dengan niat yang tulus untuk memuji dan menyembah Tuhan.
Anak-anak yang dididik untuk selalu tulus dan setia dalam beribadah, akan memiliki jiwa besar dalam menghadapi kehidupan ini. Ketika menghadapi persoalan hidup mereka tidak akan mudah mengeluh ataupun bersungut-sungut menyalahkan Tuhan. Mereka akan tulus menjalani hidup dan setia kepada Tuhan.
Bagaimana hidup kita, sudahkah menjadi teladan dalam beribadah ?
3. Mendidik Anak Untuk dapat Mengambil Keputusan
Yosua 24:15 “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” merupakan kalimat penting yang dinyatakan Yosua di depan bangsa Israel.
Yosua memberi teladan dalam hal mengambil sebuah keputusan tegas untuk tetap menyembah dan beribadah kepada Tuhan. Hal ini dilakukan di tengah-tengah banyaknya pilihan untuk beribadah kepada ilah lain. Anak-anak perlu diajarkan untuk bersikap tegas dalam mengambil sebuah keputusan, terutama yang behubungan dengan iman kepada Tuhan.
Ketegasan dalam mengambil sebuah keputusan dapat diajarkan dan dilatih dalam berbagai kesempatan. Misalkan saja pilihan untuk bermain atau persekutuan ke gereja, menonton televisi atau berdoa. Ajarkan dan bimbinglah anak-anak agar mampu memilih sebuah keputusan dengan tegas, maka kelak mereka akan tetap pada jalan kebenaran.
Jiwa besar akan muncul dari diri seseorang yang dididik dalam kebenaran Firman Tuhan, diajarkan tentang ketulusan dan kesetiaan beribadah serta dilatih untuk dapat mengambil keputusan yang benar. Didiklah anak dalam kasih dan teladan hidup sehingga mereka dapat berjiwa besar.
Posting Komentar untuk "3 Cara Mendidik Anak agar Berjiwa Besar"