Kuasa dalam Doa dan Pujian
Mari belajar dari kisah rasul Paulus dan Silas yang menghadapi masalah dengan doa dan pujian. Sebuah tindakan yang sering kita lupakan ketika masalah itu datang. Manusia terbiasa panik terlebih dahulu sehingga lupa untuk berdoa dan memuji Tuhan di tengah permasalahan. Mereka percaya bahwa ada kuasa dalam doa dan pujian.
Hidup memang selalu punya problema dan masalahnya sendiri. Seperti sebuah kalimat lucu yang mengatakan bahwa "namanya saja hidup pasti banyak masalah, kalau banyak wijen namanya bukan hidup ttetapi onde-onde".
Jadi jika memang hidup selalu ada masalah, maka yang terpenting bukanlah masalah itu sendiri, namun bagaimana sikap kita menghadapi masalah tersebut. Sebagian orang menghadapi masalah dengan berani, sebagian lagi menghadapinya dalam ketakutan dan kekuatiran.
Ketika berada di kota Filipi Paulus dan Silas menghadapi suatu persoalan. Paulus dan teman-temannya diganggu oleh seorang perempuan yang mempunyai roh tenung. Ternyata permasalahan tersebut pada akhirnya harus membawa mereka ke dalam penjara.
Kisah Para Rasul 16:16-18 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan." Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.
Peristiwa Paulus mengusir roh tenung dari hamba perempuan tersebut berdampak panjang karena tuan-tuan dari perempuan tersebut menjadi marah. Mereka marah karena kehilangan sumber penghasilan dan akhirnya menjebloskan Paulus dan teman-temannya ke dalam penjara.
Kisah Para Rasul 16:19-24 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa. Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi, dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya." Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
Respon Paulus dan Silas didalam menghadapi persoalan inilah yang akan kita pelajari bersama. Kisah mereka mengajarkan kita bahwa ada Kuasa dalam Doa dan Pujian :
1. Doa dan Pujian adalah Respon yang Benar
Kisah Para Rasul 16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Situasi yang dihadapi Paulus dan Silas adalah situasi yang tidak mudah. Mereka dipenjara bukan karena tindakan kriminal atau sesuatu yang pantas membuat mereka dipenjara. Secara manusia, mereka punya cukup alasan untuk bersungut-sungut dan kuatir.
Namun Alkitab mencatat bahwa mereka justru meresponinya dengan berdoa dan menyanyikan pujian bagi Tuhan dengan penuh ucapan syukur. Sebuah respon yang hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki iman dan kepercayaan akan Tuhan.
Respon seperti inilah yang berkenan dihadapan Tuhan. Hati yang memuji dan menyembah Tuhan membawa kekuatan ilahi dalam menghadapi sebuah persoalan bahkan dapat mendorong mujizat dan kuasa Tuhan dinyatakan.
2. Doa dan Pujian Memberi Kebebasan
Kisah Para Rasul 16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Ketika Paulus dan Silas menaikan doa dan pujian di tengah persoalan dan penderitaan maka ada kuasa Tuhan yang bekerja. Belenggu terlepas dan mereka mendapatkan kebebasan. Hal ini membuktikan bahwa doa dan pujian dapat memberikan kebebasan.
Firman Tuhan sendiri mengingatkan kita bahwa Allah hadir dan bertahta di atas setiap pujian umat-Nya ( Mazmur 22:4). Hal ini mempertegas bahwa memang kuasa Tuhan dapat bekerja dalam doa dan pujian yang kita naikan kepada Tuhan.
Contoh lainnya adalah ketika TUHAN memberi kemenangan kepada Yosafat dan pasukannya melalui pujian dan penyembahan (2 Tawarikh 20:18-19, 21-22). Peristiwa tersebut menegaskan bahwa ada kuasa yang bekerja dalam doa dan pujian.
Mungkin ketika kita berdoa dan menaikan pujian kepada Tuhan masalah tetap ada, namun kita akan mengalami kebebasan dari ketakutan dan kekuatiran. Kita akan menjadi kuat menghadapi persoalan, tenang melihat masalah dan pada akhirnya dapat melihat jalan keluar dari masalah tersebut.
3. Doa dan Pujian Membuka Kesempatan untuk Bersaksi
Kisah Para Rasul 16:30-33 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
Ketika kita berespon benar dalam menghadapi masalah dengan berdoa dan memuji Tuhan, maka kita akan beroleh kekuatan dan sukacita menghadapi masalah. Dengan demikian orang lain akan melihat bahwa kita pribadi yang berbeda dalam menghadapi persoalan.
Hal inilah yang dapat membuka kesempatan bagi kita untuk bersaksi. Seperti yang dilakukan oleh Paulus dan Silas. Kebebasan mereka dari penjara membuat kepala penjara melihat kuasa Tuhan yang bekerja dalam diri mereka. Hal ini juga yang digunakan oleh Paulus dan Silas untuk bersaksi.
Demikian juga kehidupan kita. Ketika kita berdoa dan memuji Tuhan orang dapat mendengar pujian kita. Secara tidak langsung mereka mendengar tentang Tuhan. Atau ketika kita berdoa dan memuji Tuhan dalam persoalan kemudian kuasa Tuhan bekerja, maka orang lain juga akan melihatnya. Inilah kesempatan kita untuk bersaksi.
Dari sini kita juga belajar bahwa terkadang Tuhan ijinkan kita mengalami persoalan dan penderitaan agar kita dapat menjadi saksi bagi sesama. Bagian kita adalah merespon persoalan dan penderitaan kita dengan benar, yaitu berdoa dan memuji Tuhan sampai kuasa dan mujizat Tuhan terjadi.
Mari kita belajar bahwa Doa dan Pujian adalah respon yang benar ketika menghadapi persoalan, kuasa Doa dan Pujian membawa kita lepas dari belenggu persoalan, serta ketika kita menaikan Doa dan Pujian itu berarti kita sedang membuka pintu untuk bersaksi.
Posting Komentar untuk "Kuasa dalam Doa dan Pujian"