Raja Lalat dalam Rumah Tangga
Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Rumah Tangga atau keluarga adalah lembaga yang dibentuk oleh Tuhan. Dalam keluarga atau rumah tangga inilah Tuhan ingin menyatakan kasih-Nya. Tuhan menghendaki agar setiap orang dalam rumah tangga orang percaya memancarkan kasih Tuhan, sehingga satu dengan yang lain saling mengasihi. Mengapa? Karena hidup yang sesungguhnya akan dapat kita rasakan bila kita hidup di dalam kasih.
Namun kita mesti sadar bahwa iblis tidak akan tinggal diam, iblis seringkali datang sebagai pencuri. Apa yang dicuri iblis bukanlah harta duniawi, namun yang diincar untuk dicuri adalah harta sorgawi, yaitu kasih. Iblis seringkali datang sebagai raja lalat yang memecah belah rumah tangga orang percaya. Apa maksudnya?
Dalam Injil Lukas 11:14-20 iblis disebutkan dengan nama Beelzebul yang artinya raja lalat. Bagaimana cara iblis memecah belah rumah tangga orang percaya? Cara yang dilakukan iblis sangat sederhana yaitu dengan membuat setiap anggota keluarga saling melukai.
Iblis akan selalu menggoda untuk setiap anggota keluarga saling melukai melalui apapun. Namun yang paling mudah dan sering dilakukan adalah melalui perkataan. Iblis tahu bahwa setiap hari manusia pasti berkomunikasi dengan sesamanya melalui perkataan. Oleh sebab itulah iblis seringkali menyerang dengan sarana perkataan kita.
Dalam rumah tangga Kristen pun, iblis seringkali memulai memecah belah dengan perkataan-perkataan yang mungkin tidak sengaja kita ucapkan. Perkataan-perkataan yang lupa kita jaga sehingga bisa melukai keluarga kita.
Misalkan saja seorang suami yang komplain terhadap masakan istri dengan cara yang tidak tepat. “mah, masakannya kok rasanya terlalu asin terus, mamah masaknya gimana sih? Bisa masak nggak sih”Perkataan yang lebih cenderung menyalahkan seperti itu dapat menimbulkan luka kecil di hati istri.
Demikan juga perkataan istri yang bernada negatif dapat melukai hati suami. Misalkan saja, “Pah, sudah dibilangin kalau baju kotor jangan ditaruh disembarang tempat, masih saja ditaruh sembarangan. Dasar jorok, gimana rumah mau rapi kalau begini.”
Perkataan orangtua terhadap anak pun demikian adanya. Bila tidak dijaga, maka dapat menimbulkan luka di hati anak. Misalkan bila anak tidak dapat mengerti pelajaran di sekolah, kemudian dengan enteng orangtua akan berkata: “sudah diajarin berkali-kali masih belum bisa juga, kamu ini gimana sih? Lihat temanmu tuh, semua sudah bisa, sedangkan kamu ini gak bisa-bisa, dasar bodoh!”
Perkataan yang bernada menyalahkan, merendahkan dan menghakimi akan membuat luka-luka kecil di hati pasangan maupun anak. Luka-luka kecil yang sering timbul karena perkataan inilah yang bila tidak segera diobati, akan mengundang lalat-lalat untuk mengerumuninya.
Lalat-lalat yang memang suka dengan luka akan datang dan menyebabkan luka itu membesar dan menjadi busuk. Jika ini yang terjadi, maka luka itu akan dapat membuat seluruh tubuh merasakan sakit dan dapat berujung kepada kehancuran rumah tangga tersebut.
Lalat-lalat itu adalah roh-roh jahat yang memang suka menumpang kepada luka hati setiap kita sehingga kehilangan kasih terhadap orang lain. Lalat-lalat ini dikirim oleh iblis sang raja lalat itu untuk menghancurkan keluarga orang percaya.
Firman Tuhan mengingatkan kita agar tidak memberi kesempatan kepada iblis (Efesus 4:27). Oleh karena itu, jangan biarkan diri kita memberi kesempatan kepada iblis untuk masuk dan memecah belah keluarga kita. Jangan mau menjadi alat iblis untuk menimbulkan luka dalam diri anggota keluarga yang lain.
Sedapat mungkin hindari perkataan ataupun perilaku yang dapat menimbulkan luka bagi anggota keluarga yang lain. Sebab itu bisa menjadi kesempatan bagi iblis untuk menghancurkan keluarga kita. Bila hal tersebut tidak terhindarkan lagi, maka secepat mungkin diselesaikan.
Balut luka itu dengan pengampunan dan obatilah dengan kasih. Pastikan selalu tersedia pengampunan dan kasih dalam keluarga kita untuk membalut dan mengobati luka-luka yang timbul dalam diri masing-masing anggota keluarga. Jangan biarkan si raja lalat itu merusak kebahagiaan keluarga kita.
Posting Komentar untuk "Raja Lalat dalam Rumah Tangga"