Hidup Dalam Keteraturan
Hidup perlu direncanakan agar segala sesuatu bisa berada dalam keteraturan. Tuhan kita adalah pribadi yang teratur. Tuhan menciptakan semua dalam keteraturan, bumi berputar pada porosnya, matahari diletakan pada tempat dan jarak yang tepat dengan bumi, manusia diciptakan laki dan perempuan dan sebagainya.
1 Korintus 14:40 (TB) Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.
Daud bersyukur karena keluarganya hidup dalam keteraturan:
2 Samuel 23:5 (TB) Bukankah seperti itu keluargaku di hadapan Allah? Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal, teratur dalam segala-galanya dan terjamin. Sebab segala keselamatanku dan segala kesukaanku bukankah Dia yang menumbuhkannya?
Prinsipnya sederhana: Tuhan adalah pribadi yang teratur, maka segala yang tidak teratur bukan berasal dari Tuhan. Keteraturan hidup yang dimaksud bukan sekedar kita punya jadwal harian dan kita menjalankan sesuai jadwal. Tetapi keteraturan disini juga melingkupi keteraturan hati dan akal budi kita.
Menjaga hati dan pikiran kita dalam aturan Tuhan juga merupakan wujud dari hidup teratur. Firman Tuhan adalah aturan hidup bagi orang percaya. Contohnya, Simson adalah seorang nazir Allah, karunianya luar biasa, tetapi hidupnya tidak teratur. Ada konsekuensi dari ketidakteraturan hidup.
Bagaimana melawan ketidakteraturan:
1. Buang sifat mau enak dan mau gampang
Keteraturan perlu kedisiplinan.
Misalkan ketika kita kesal atau jengkel dengan seseorang, enaknya ngapain? Enaknya ya kita marah-marah, tapi apakah itu sesuai dengan Firman Tuhan ?
1 Korintus 10:23 (TB) "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
Hidup kristen harus berani hidup susah, asalkan benar, daripada hidup enak dan gampang tetapi tidak dalam kebenaran Tuhan. Carilah perkara yang benar dan berkenan sekalipun itu tidak gampang dan tidak enak.
2. Bangun kedewasaan dan tanggung jawab
Keteraturan membutuhkan kesiapan untuk memperbaiki kesalahan dan kebiasaan negatif, dan itu bisa dilakukan jika seseorang punya kedewasaan dan tanggung jawab.
Contohnya, Daud adalah orang yang dewasa dan bertanggungjawab. Hal ini tampak pada sikap Daud ketika ditegur nabi Natan berkenaan dengan Batsyeba. Ketika ditegur dosa dan kesalahannya, Daud secara dewasa mengakui dan bersedia menangung akibatnya.
3. Buang mental asal-asalan
Segala sesuatu yang dikerjakan asal akan kacau dan tidak teratur sehingga pada akhirnya sia-sia.
Lukas 14:28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
Lukas 14:31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
Orang-orang yang mau hidup asal-asal tidak dapat menjadi murid Tuhan, karena dia masih terikat dengan segala hal yang dimilikinya baik keinginan, harta dsb.
Lukas 14:33 (TB) Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Marilah kita hidup dengan standar hidup sorga, peganglah Firman Tuhan sebagai peraturan yang kita pegang dalam menjalani hidup sehingga kita hidup dalam keteraturan dan bisa menjadi berkat.
Sebab ketika kita hidup dalam keteraturan Firman maka ada nilai hidup yang bisa dilihat orang dan pada akhirnya akan menjadi sebuah kesaksian bagi orang yang melihat hidup kita. Aminnn..
Posting Komentar untuk "Hidup Dalam Keteraturan"