Mengalahkan Musuh Terbesar
Kita tahu bahwa musuh terbesar dalam diri kita sebenarnya adalah diri kita sendiri. Melawan kepribadian diri kita, melawan segala sifat buruk kita, karakter kita, kebiasaan buruk kita adalah sesuatu yang berat. Hal ini wajar bila kita menilik bahwa kepribadian kita sudah sangat lama terbentuk, hingga menjadi kita yang sekarang ini. Inilah yang menyebabkan kita terasa sulit untuk mengubah dan melawannya sekarang. Itu seperti melawan seorang yang sudah berpengalaman bertahun-tahun sedangkan kita baru saja berlatih latihan dasar.
Namun apapun itu tidaklah seharusnya untuk menjadi alasan kita diam dan tidak berusaha memperbaiki diri kita. Justru ketika kita sudah menyadari bahwa musuh terbesar adalah diri kita dan sekarang kita sedang berusaha untuk mengubahnya menjadi lebih baik, itu berarti kita sedang menuju kepada jalur kemenangan yang sesungguhnya. Sebab semua orang yang sukses dan berhasil mengubah hidupnya dari zero menjadi hero adalah mereka yang sudah berusaha dan menang dalam pergumulan melawan dirinya sendiri.
Jangan melihat betapa besar musuh yang sedang kita hadapi, tetapi lihatlah sesuatu yang besar di balik semua itu, yaitu hidup yang penuh dengan kemenangan. Hadapi semuanya dengan gagah berani. Langkah awal yang penting adalah tetapkan komitmen dan keyakinan bahwa kita dapat mengalahkannya. Kemudian jangan lupa landasi semuanya dengan dengan berserah kepada panglima perang kita, yaitu Yesus.
Sesungguhnya melawan diri sendiri tidaklah sama dengan kita melawan musuh-musuh yang ada diluar kita. Kalau kita melawan musuh di luar diri kita dengan cara menyerang secara frontal. Namun tidaklah demikian ketika kita menghadapi diri sendiri. Hal yang perlu kita lakukan hanyalah mengembangkan kebiasaan baru.
Kebiasaan baru yang dimaksud adalah dengan mendekatkan diri kepada Yesus Kristus sang panglima kita. Mengarahkan pikiran dan mencari perkara-perkara dimana Kristus ada. Dengan demikian Yesus Kristuslah yang akan berperang bagi kita. Jika kita menyerang secara frontal, kekuatan kita tidaklah seimbang dengan musuh kita. Kita perlu bantuan menghadapi musuh kita itu.
Kolose 3:1-5 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
Kita perlu tahu bahwa sesungguhnya manusia lama kita juga tidak sendiri tetapi telah ditunggangi oleh iblis. Jadi kita perlu mendekat dan berlindung kepada Yesus. Dengan demikian kita akan berfokus kepada apa yang harus kita kerjakan dalam kebenaran, sedangkan manusia lama kita akan dikalahkan oleh Yesus. Inilah yang disebut kita lebih dari pemenang.
Kita tidak perlu melawan musuh terbesar itu seorang diri, Yesuslah yang melakukannya bagi kita. Dengan demikian kita dapat lebih fokus untuk menata hidup kita kedepan. Menatap masa depan yang cerah dan penuh harapan, kesuksesan dan kemenangan. Bisa dibilang ini adalah double winner. Bersama Yesus kita menjadi lebih dari pemenang.
Posting Komentar untuk "Mengalahkan Musuh Terbesar"