Keberanian untuk Melepaskan
Melepaskan sesuatu yang ingin atau sudah kita miliki bukanlah perkara yang mudah. Manusia cenderung memiliki sikap untuk memegang sesuatu daripada untuk melepaskan sesuatu, apalagi sesuatu itu menyenangkan dan menarik hatinya. Namun dalam perjalanan hidup kekristenan Tuhan kerapkali menantang manusia untuk melepaskan yang ia miliki. Bukan untuk merampas hak milik kita, melainkan untuk memberi kepada kita sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita miliki.
Terkadang sebagai manusia kita tidak bisa menyelami dan memahami maksud dan rencana Tuhan dibalik tantangan yang Ia berikan untuk melepaskan sesuatu. Hal itu disebabkan karena manusia hanya dapat melihat dan memahami sesuatu secara terbatas, sedangkan Tuhan jauh lebih tahu apa yang sesungguhnya kita butuhkan.
Abraham adalah contoh yang tepat dan menarik untuk kita perhatikan. Abraham ditantang oleh Allah untuk meninggalkan segala yang ia miliki di tanah nenek moyangnya. Ia harus meninggalkan keluarga dan segala kenyamanan yang ia rasakan untuk memenuhi panggilan Allah ketempat yang notabene ia belum ketahui. Hal ini menuntut keberanian dan iman yang tinggi.
Ibrani 11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Kita lihat bahwa respon yang diberikan Abraham membawanya menjadi “bapak orang beriman” dan “bapak dari sebuah bangsa yang besar.” Perjalanan Abraham bukanlah perjalanan yang mudah untuk dilalui. Ia menemui banyak tantangan dan ujian. Namun kerelaan untuk melepaskan semua yang ia miliki, membuat Allah memberikan segala janji-Nya kepada Abraham.
Bahkan saat Abraham diminta untuk mempersembahkan Ishak, Abraham tetap taat. Dia rela melepaskan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya, yakni Ishak anak yang sudah lama dinanti. Dan kita lihat bahwa ketika Tuhan melihat Abraham mau melepaskan apa yang paling berharga bagi Tuhan, maka Tuhan menyediakan gantinya dan memberikan berkat-berkat yang luar biasa sepanjang hidup Abraham.
Ketika kita berani melepaskan kebiasaan-kebiasaan lama dan melakukan perubahan serta memberikan milik kita yang terbaik bagi Tuhan, maka sesungguhnya kita sedang melangkah ke arah janji Tuhan yang jauh lebih besar dari apa yang kita alami dan kita miliki saat ini. Lepaskan segala beban yang mengikat dan berlarilah kepada kemenangan yang Tuhan sudah janjikan. Berjalanlah dengan iman sampai engkau menuju iman yang sempurna.
“Tanpa keberanian untuk berubah, seseorang tidak akan mengalami kemajuan.”
Posting Komentar untuk "Keberanian untuk Melepaskan"