Mengelola Kesusahan Hidup
Tidak bisa dipungkiri bahwa Covid-19 membawa kekuatiran dan ketakutan, bukan hanya soal kesehatan namun juga soal perekonomian dan hari depan. Orang mulai digaluti rasa takut dan kuatir akan ketidakpastian di hari depan. Bagaimana kehidupan satu dua bulan kedepan, enam bulan kedepan? Kapan semua ini akan berakhir. Namun Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bagaimana mengelola kesusahan hidup kita.
Matius 6:34 “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Jangan memborong kesusahan satu tahun kedepan dan memikulnya hari ini. Seringkali kita kuatir akan hari esok, apakah akan lebih baik atau sebaliknya, apakah kita mampu menghadapi keadaan di hari esok atau tidak. Ada banyak kekuatiran yang membuat kita berat untuk melangkah menjalani hidup ini. Hal ini adalah sesuatu yang tidak baik dan tidak benar. Sebab sesungguhnya kekuatiran itu adalah ketakutan akan sesuatu yang belum tentu terjadi.
Bila kita takut akan sesuatu yang belum tentu terjadi atau bahkan menganggap seolah-olah sesuatu itu sudah benar-benar terjadi maka itu adalah suatu kebodohan. Lagipula bila kita menanggung semua beban dan ketakutan kita di hari depan, maka kita tidak akan kuat menanggung semuanya sekaligus. Oleh karena itulah ayat Firman Tuhan mengajarkan kita agar menanggungnya sehari demi sehari.
Berjalanlah selangkah demi selangkah. Setiap kali kita melangkahkan kaki kita di hari yang baru, percayalah bahwa TUHAN menyertai kita. Selangkah demi selangkah, itulah cara Tuhan menuntun hidup kita. Tidak pernah TUHAN membuka semua tabir masa depan kita. Tuhan membukanya satu per satu persis di anak tangga dimana kaki kita melangkah. Nikmatilah hari ini bersama Tuhan.
Jika Tuhan membuka seluruh tabir masa depan kita, apakah kita sanggup menjalani semua beban hidup yang harus kita tanggung? Sebab hidup ini tentu ada suka dan duka, ada berkat namun juga ada tantangan. Bagaimana jika Tuhan berkata bahwa bulan depan kita akan mengalami kerugian besar atau bahkan kebangkrutan? Bagaimana jika kita melihat bahwa minggu depan kita akan mengalami suatu penyakit yang serius? Bagaimana jika Tuhan menunjukan malapetaka dan bencana yang bakal terjadi dalam hidup kita? Yang pasti hidup kita akan dipenuhi dengan kekuatiran, takut dan bahkan stress.
Itulah sebabnya Firman Tuhan dalam Mazmur 119:105 mengatakan bahwa “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Firman Tuhan digambarkan sebagai pelita bagi kaki kita, bukan sebagai lampu sorot kearah masa depan kita. Artinya, Tuhan menerangi jalan kita selangkah demi selangkah. Tidak peduli meskipun didepan kita terlihat gelap, asalkan kita berjalan bersama Tuhan maka setiap kali kita melangkahkan kaki, disitulah Tuhan akan menerangi langkah hidup kita.
Marilah kita belajar untuk mengelola kesusahan hidup. Ayat Firman Tuhan yang dapat menguatkan iman kita untuk menghadapi kesusahan hidup terdapat dalam Ratapan 3:21-23.
Ratapan 3:21 Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Percayalah bahwa berkat dan kasih setia Tuhan dicurahkan hari demi hari. Selalu ada berkat yang baru di hari dimana kaki kita melangkahkan kaki menjalani hari itu bersama dengan Tuhan. Melangkahlah hari demi hari bersama dengan Tuhan, maka Tuhan akan menerangi setiap jalan kita dan memberkati kita sebab kasih setianya tak pernah berakhir.
Jangan kuatir akan hari esok, sebab selama kita melangkah bersama dengan Tuhan, disana ada Tuhan yang menerangi langkah kita dan memberkati hari kita oleh karena kasih setiaNya. Ingat pesan Firman Tuhan, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Belajarlah mengelola kesusahan hidup. Amin, Tuhan beserta kita.
Posting Komentar untuk "Mengelola Kesusahan Hidup"