Yusuf: Iman itu Memberi yang Terbaik Bagi Tuhan
Salah satu ciri atau manifestasi dari iman kepada Tuhan adalah semangat untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan. Ada beberapa ayat Alkitab tentang memberi yang terbaik. Namun kali ini kita dapat mempelajarinya dari seorang tokoh Alkitab bernama Yusuf. Dalam kitab Kejadian ditulis bagaimana perjalanan kehidupan Yusuf dari mulai dijual oleh saudara-saudaranya sebagai budak hingga dia berhasil menjadi penguasa sebagai orang kedua di Mesir.
Pribadi Yusuf
Yusuf adalah salah satu dari dua belas anak laki-laki Yusuf. Ibunya bernama Rahel. Sejak kecil dia menjadi anak kesayangan Yakub sehingga membuat iri saudara-saudaranya yang lain. Suatu hari Yusuf dijual oleh kakak-kakaknya kepada saudagar Midian dan dibawa ke Mesir. Dari sejak itulah petualangan kehidupan Yusuf dimulai, sampai dia berhasil di negeri Mesir.
Iman Yusuf Kepada Tuhan
Iman Yusuf sudah bertumbuh sejak dia masih dirumah ayahnya. Hal ini terlihat dari bagaimana dia percaya akan janji Tuhan yang disampaikan kepadanya melalui mimpi. Bahkan dengan tulus dan berani dia bercerita tentang mimpinya itu kepada kakak-kakaknya dan ayahnya. Hal itu pula yang membuat kakak-kakaknya bertambah benci kepada Yusuf dan akhirnya menjualnya. Namun Yusuf tetap memegang janji Tuhan bagi hidupnya.
Dengan iman itulah Yusuf menjalani perjalanan hidup yang berat sampai mimpi itu menjadi nyata dalam hidupnya. Iman kepada Tuhan itulah yang membuat Yusuf menjadi pribadi mempunyai semangat untuk memberi yang terbaik di tengah kondisi apapun untuk meraih janji Tuhan.
Wujud Iman Yusuf Kepada Tuhan
1. Memberi yang Terbaik di Setiap Tempat
Perjalanan kehidupan Yusuf mengharuskannya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Mulai dari rumah potifar, di penjara dan kemudian di istana Firaun. Pada setiap tempat itu Yusuf tidak mengeluh dan meratapi nasibnya. Dia tetap memegang janji Tuhan dalam hidupnya, dia tetap percaya kepada Tuhan. Oleh karena itulah dia memutuskan untuk tetap memberi yang terbaik dimanapun dia ditempatkan.
Di rumah Potifar, dia bekerja secara luar biasa. Dalam setiap tugas yang diberikan kepadanya, Yusuf selalu memberikan lebih dari yang diharapkan sehingga dia selalu berhasil dalam segala yang dikerjakannya (Kejadian 39:2).
Di dalam penjara, setelah dia dijebloskan kesana karena difitnah oleh istri Potifar, Yusuf tetap tidak mengeluh. Justru sebaliknya dia tetap bekerja dan memberikan yang terbaik. Hal itu membuat dia menjadi kepercayaan Kepala Penjara (Kej 21-23)
Di Istana Firaun, setelah dia dikeluarkan dan dipercayakan untuk mengurus stok bahan makanan yang akan digunakan untuk menghadapi kelaparan yang akan melanda Mesir. Yusuf memberikan lebih dari yang diharapkan, dia bekerja keras mengurus semuanya.
Dari kisah Yusuf di atas kita dapat melihat bagaimana Yusuf tetap memberi yang terbaik dimanapun dia ditempatkan. Inilah wujud iman Yusuf kepada Tuhan. Dia percaya bahwa janji Tuhan pasti akan digenapi dalam hidupnya. Hal ini mendorong dia selalu memberikan yang terbaik dimanapun dia berada.
Bagaimana dengan hidup kita? Sudahkah kita memiliki semangat untuk memberi yang terbaik di setiap tempat dimana Tuhan menempatkan kita?
2. Memberi yang Terbaik dalam Penyertaan Tuhan
Yusuf mampu selalu memberi yang terbaik dimanapun dia berada. Hal tersebut tidak lepas dari penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Yusuf menyadari hal tersebut. Dia percaya bahwa Tuhan selalu menyertai hidupnya. Tanpa kesadaran akan penyertaan Tuhan, bisa saja Yusuf menjadi sombong akan setiap keberhasilan yang dia peroleh.
Salah satu indikasi yang dapat kita lihat bahwa Yusuf menyadari penyertaan Tuhan adalah perkataannya ketika dia mengartikan mimpi Firaun. Pada waktu itu Yusuf berakata dalam Kejadian 41:16, Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun." Dari perkataan itu kita melihat bahwa Yusuf menyadari benar bahwa segala hikmat dan keberhasilan yang dia dapatkan adalah karena Tuhan.
Setiap keberhasilan memang memerlukan kerja keras dan usaha kita, namun jangan pernah melupakan hal yang lebih penting, yaitu penyertaan Tuhan. Penyertaan Tuhanlah yang akan membuat usaha dan kerja keras kita membuahkan hasil. Inilah wujud iman Yusuf, dia memberikan yang terbaik karena dia tahu bahwa Tuhan selalu menyertai dia dimanapun dan dalam kondisi apapun.
3. Memberi yang Terbaik untuk Menjadi Berkat
Yusuf menjadi berkat dimanapun dia berada. Bahkan dalam Kejadian 39:5 dikatakan bahwa “Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.” Ayat ini menunjukan bahwa apa yang dilakukan Yusuf membuat rumah orang dan segala milik dimana Yusuf tinggal diberkati Tuhan.
Iman yang percaya kepada Tuhan dan penyertaan Tuhan membuat Yusuf menjadi berkat dimanapun dia berada. Yusuf tidak hanya memikirkan untuk membesarkan namanya, namun Yusuf ingin agar orang lain tahu bahwa ada Tuhan yang menyertai dan memberkati hidupnya.
Tujuan dari segala yang kita kerjakan dengan memberi yang terbaik adalah agar kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Keberhasilan kita adalah untuk kemuliaan Tuhan. Keberhasilan kita adalah untuk memberi dalam kemurahan hati kepada sesama.
Iman Yusuf mengajarkan kita untuk percaya akan janji dan penyertaan Tuhan. Dengan iman itu maka kita bisa selalu memberi yang terbaik di setiap tempat, memberi yang terbaik dalam penyertaan Tuhan dan memberi yang terbaik untuk menjadi berkat bagi orang lain. Selamat mewujudkan iman kita dengan memberikan yang terbaik yang bisa kita lakukan dari hidup kita. Tuhan Yesus Memberkati..
Posting Komentar untuk "Yusuf: Iman itu Memberi yang Terbaik Bagi Tuhan"