Cara Berdamai Dengan Masa Lalu
Ada banyak orang merasa kesulitan untuk berdamai dengan masa lalu. Sebagian tidak tahu bagaimana cara berdamai dengan masa lalu. Melalui tulisan ini kita akan belajar bagaimana cara berdamai dengan masa lalu melalui pengalaman hidup beberapa tokoh Alkitab.
Pengalaman adalah sesuatu yang didapatkan oleh semua indera seseorang ketika menghadapi sebuah peristiwa, bisa berupa emosi, rasa, ingatan dan sebagainya. Dari pengertian tersebut maka terlihat jelas perbedaan antara pengalaman dan peristiwa. Pengalaman adalah sesuatu yang didapatkan ketika suatu peristiwa terjadi dalam kehidupan seseorang.
Pengalaman yang diperoleh seseorang akan sangat berdampak bagi perkembangan hidup orang tersebut, baik secara emosi, kepribadian maupun cara pandang seseorang. Pengalaman-pengalaman itulah yang dimaksud dengan masa lalu. Peristiwa yang dialami memang bisa juga disebut sebagai masa lalu, namun yang berdampak bagi kehidupan masa kini dan masa depan seseorang adalah pengalamannya di masa lalu.
Seperti lyric-lyric lagu tentang masa lalu yang hampir semua menggambarkan tentang kesedihan, penyesalan, kekecewaan, kemarahan dan sebagainya, demikian masa lalu yang sering menghambat kehidupan seseorang adalah masa lalu yang negatife atau biasa disebut sebagai masa lalu yang buruk. Oleh sebab itu, masa lalu yang negatif itu harus dapat diatasi sehingga tidak menghambat kehidupan seseorang pada masa kini dan masa depan.
Berikut kita akan belajar dari tokoh Alkitab yang berhasil berdamai dengan masa lalu mereka yang negatif. Cerita pengalaman hidup mereka dapat menjadi teladan bagi kita untuk dapat berdamai dengan masa lalu.
Cara Berdamai Dengan Masa Lalu Berdasarkan Pengalaman Hidup Yusuf, Daud dan Paulus:
1. Yusuf: Menemukan Rencana Tuhan dari Peristiwa di Masa Lalu
Yusuf mengalami peritiwa masa lalu yang mengancam masa depan hidupnya. Sejak kecil dia sudah dibenci oleh saudara-saudaranya karena merasa bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf. Kemudian dia dijual sebagai budak di tanah mesir. Ditanah perbudakan itu Yusuf pun mengalami hal yang buruk berturut-turut seolah tidak ada habisnya. Mulai dari difitnah oleh istri majikannya kemudian dia dipenjara hingga dilupakan oleh juru minuman dan juru roti. Namun segala pengalaman buruk di masa lalu dalam perjalanan hidup Yusuf tidak menjadikan dia pribadi yang buruk. Yusuf tetap mampu mengampuni saudara-saudaranya yang sebenarnya menjadi biang keladi segala peristiwa buruk yang dialami Yusuf.
Apa yang menjadi kunci Yusuf sehingga dia bisa berdamai dengan masa lalu yang begitu buruk itu?
Kuncinya adalah Yusuf dapat menemukan indahnya rencana Tuhan bagi hidupnya. Yusuf belajar mengerti dan memahami rencana Tuhan dalam kehidupannya. Dari sejak muda dia sudah dapat memahami bahwa rencana Tuhan selalu yang terbaik. Hingga puncaknya ketika Yusuf sudah menjadi penguasa di Mesir, dia dapat mengambil kesimpulan bahwa orang dapat mereka-reka yang jahat terhadap hidupnya, namun Tuhan mereka-rekakan semua peristiwa masa lalunya untuk kebaikan.
Menemukan rencana Tuhan pada peristiwa masa lalu yang buruk memang tidaklah mudah, namun hidup ini adalah sebuah pilihan. Mau terus terikat dengan masa lalu yang buruk atau berdamai dengan masa lalu dengan percaya dan menemukan bahwa ada rencana Tuhan yang indah di balik setiap peristiwa yang kita alami. Seperti ayat alkitab mengenai rencana Tuhan yang indah pada waktunya, bahwa rancangan-rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakan, untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11)
Percayalah bahwa kehidupan kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan adalah kehidupan yang berjalan dalam rencana Tuhan. Belajarlah berserah kepada rancangan Tuhan, sehingga kita mempu untuk berdamai dengan masa lalu hidup kita. Ingatlah peristiwa masa lalu dalam hidup kita, kemudian lihatlah itu sebagai pengalaman yang Tuhan berikan untuk suatu rencana yang indah dalam hidup kita.
2. Daud: Menyadari Kehadiran Tuhan dalam setiap Peristiwa Hidup
Daud dapat dikatakan sebagai raja yang paling berhasil dalam memimpin bangsa Israel. Dia selalu menang dalam segala peperangan dan pertempuran melawan musuh. Namun kita juga melihat bahwa proses kehidupan Daud tidaklah mudah, ada begitu banyak peristiwa pahit yang dialami Daud. Menariknya, peristiwa-peristiwa pahit di masa lalunya itu tidak membuat dia gagal meraih kesuksesan bahkan tidak membuat Daud menjadi pribadi yang buruk atau jahat.
Seperti halnya Yusuf, demikian juga Daud berhasil berdamai dengan semua masa lalu hidupnya. Cara yang dilakukan Daud adalah dengan menyadari Bahwa Tuhan selalu hadir dalam setiap peristiwa yang Daud alami. Keyakinan akan penyertaan Tuhan inilah yang membuat Daud mampu untuk berdamai dengan masa lalu. Daud begitu yakin bahwa seburuk apapun peristiwa yang dialaminya, asalkan Tuhan hadir dan beserta dengannya maka semua akan baik-baik saja. Bagaimana arti kehadiran Tuhan dalam hidup kita?
Dampak kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita sangatlah besar. Bila kita meyakini bahwa Tuhan selalu hadir dalam segala keadaan hidup kita, maka kita akan menjadi pribadi yang kuat. Pengalaman masa lalu yang masih kita ingat sampai sekarang adalah pengalaman dari peristiwa penting yang terjadi dalam hidup kita. Yang dimaksud dengan peristiwa penting adalah peristiwa yang paling berdampak bagi hidup kita.
Dari berbagai pengalaman hidup, kebanyakan pengalaman hidup yang paling berdampak adalah pengalaman dari peristiwa penting di sekolah dan peristiwa penting di keluarga. Daud pun mengalaminya, bagaimana dia seolah tidak dianggap dikeluarganya. Tetapi Daud bisa merasakan dan memandang peristiwa tersebut dengan cara pandang yang benar. Daud tetap bisa menikmati hidupnya. Daud pernah berkata bahwa sekalipun ayah dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku. Demikianlah cara Daud berdamai dengan masa lalunya, dia mampu melihat kehadiran Tuhan dalam setiap peristiwa yang dialaminya.
3. Paulus: Melupakan dan Menganggap Sampah Emosi Negatif di Masa Lalu
Paulus mempunyai cara yang unik untuk dapat berdamai dengan masa lalu kehidupannya. Kita tahu bahwa sebelum menjadi rasul yang luar biasa dipakai Tuhan, Paulus merupakan orang yang paling giat dalam menganiaya jemaat. Dia terkenal sangat kejam dan tidak punya belas kasihan. Semua orang yang percaya kepada Tuhan dia bunuhnya, tidak terkecuali perempuan dan anak-anak. Bahkan pada masa lalu, Paulus merasa bangga dengan semua yang dia lakukan, bangga dengan gelar dan hak istimewa yang dia miliki untuk menangkap dan membunuh orang percaya.
Bisa dibayangkan apabila Paulus tidak mampu berdamai dengan masa lalu tersebut, maka dia akan sulit dipakai Tuhan untuk memberitakan kebenaran. Dia akan dihantui rasa bersalah dan merasa tidak layak menjadi pelayan Tuhan. Dia juga bisa saja merasa hebat dengan kepandaiannya dan semua gelar yang dia miliki. Hal yang luar biasa bahwa Paulus mampu berdamai dengan masa lalunya yang kelam tersebut. Bagaimana caranya?
Untuk berdamai dengan masa lalu Paulus pernah berkata bahwa dia melepaskan segala sesuatu dan menganggapnya sampah, dia melupakan apa yang ada di belakangnya, dan mengarahkan hidupnya kepada apa yang dihadapannya.
Bagi manusia melepaskan merupakan sesuatu yang tidak mudah, sebab kecenderungan manusia adalah untuk memegang, menggenggam atau mempertahankan sesuatu bahkan untuk sesuatu yang jelek sekalipun. Contoh sederhana adalah untuk melupakan seseorang yang jelas-jelas menyakiti kita saja terasa sulit, malah sebaliknya kebencian dan kemarahan dalam diri kita membuat kita terus menerus membayangkan dan mengingat orang tersebut.
Kenapa begitu sulit melupakan? Karena kita mau melupakan dengan cara yang tidak tepat. Belajar dari Paulus, bahwa untuk melupakan ada dua hal yang perlu kita lakukan, pertama menganggap pengalaman buruk itu sebagai sampah dan kedua mengarahkan hidup kedepan bukan ke belakang. Yang dimaksud menganggap sampah bukanlah membenci orang atau peristiwa masa lalu yang menyakiti kita. Namun lebih kepada dampak buruk dari persitiiwa di masa lalu itulah yang kita buang sebagai sampah kehidupan kita.
Tidak bisa berdamai dengan masa lalu akan menyulitkan hidup di masa kini dan menghambat kesuksesan di masa depan. Maka dari itu belajarlah untuk dapat berdamai dengan masa lalu. Lakukanlah cara berdamai dengan masa lalu yang dilakukan para tokoh Alkitab di atas. Selamat berdamai dengan masa lalu. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin…
Posting Komentar untuk "Cara Berdamai Dengan Masa Lalu"